PM Israel Benjamin Netanyahu Buka Opsi Setop Perang Sementara, Tapi ...
- ynetnews.com
Israel – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu baru-baru ini membongkar hal yang dapat membuat Tel Aviv menghentikan perang ke Jalur Gaza, Palestina. Tapi, ia mengatakan bahwa opsi penyetopan perang ini bersifat sementara dan disebut ‘jeda kecil pertempuran’ Gaza.
Kepada ABC News, hal tersebut dilakukan untuk memfasilitasi masuknya bantuan dan juga pelepasan para sandera di Gaza. Meski demikian, Netanyahu tetap menolak seruan gencatan senjata umum walaupun saat ini dunia internasional menekan Israel untuk gencatan senjata.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung pada Selasa, 7 November 2023 setelah Israel berhasil mengepung Gaza dengan penduduk yang padat. Militer Israel bahkan mengklaim sudah merebut kompleks Hamas dan akan menyerang para pejuang yang bersembunyi di terowongan bawah tanah.
Benjamin Netanyahu menyebut bahwa gencatan senjata hanya akan menghambat perang yang ada di sana. Tapi, klaimnya untuk menghentikan pertempuran dengan alasan kemanusiaan, gagasan yang didukung Amerika Serikat (AS), bakal dipertimbangkan berdasarkan keadaan.
“Jeda taktis- satu jam di sini, satu jam di sana- kita sudah mengalaminya sebelumnya," kata Netanyahu ketika hadir dalam wawancara dengan media ABC News yang dilansir pada Rabu, 8 November 2023.
"Saya kira kita akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan barang, barang kemanusiaan masuk, atau sandera kita, sandera individu, untuk pergi. Tetapi menurut saya tidak akan ada gencatan senjata secara umum,” tambahnya.
Netanyahu juga mengatakan bahwa saat konflik di Gaza selesai, maka Israel akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan. Dengan demikian, Israel akan menjadi otoritas yang mengatur berlangsungnya wilayah tersebut.
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa yang sebagian besar dari umat Yahudi di luar negeri menyuarakan agar Israel melakukan gencatan senjata. Aksi demonstrasi ini dilakukan di London, Paris, hingga di luar Patung Liberty di New York.
Para demonstran itu menyuarakan gencatan senjata dan kemerdekaan Palestina. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kerumunan aktivis duduk di bawah patung dengan berteriak, "Tidak ada lagi untuk siapa pun, tidak ada lagi sekarang" yang merujuk ke Holocaust.