Joe Biden Akhirnya Sadar Israel Sudah Kelewatan, Minta Untuk Jeda Serangan

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Sumber :
  • middleeastmonitor.com

Amerika – Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyuarakan untuk Israel melakukan “jeda” kemanusiaan atau “berhenti sementara” terhadap perang Israel di Gaza ketika Amerika Serikat mendesak untuk mengevakuasi semua warga Amerika yang terjebak di daerah kantong Palestina yang terkepung.

Gaza Mengalami Pengeboman Terdahsyat sejak Perang Dunia II, Menurut UNRWA

“Saya pikir kita perlu jeda,” kata Biden dalam pidato kampanyenya pada hari Rabu, setelah disela oleh seorang pengunjuk rasa yang mendesak gencatan senjata segera, melansir Al Jazeera, Kamis, 2 November 2023.

Ketika ditanya apa arti jeda, Biden mengatakan ini adalah “waktunya untuk mengeluarkan para tahanan”, mengacu pada tawanan yang ditahan oleh Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi.

UNRWA Sebut Israel Terus Blokir Pengiriman Bantuan, Kondisi Warga Gaza "Sangat Menyedihkan

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu (kiri) dan Joe Biden (kanan)

Photo :
  • Foreign Policy

Pernyataan presiden AS tersebut menandai perubahan posisi Gedung Putih, yang sebelumnya menyatakan tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan operasi militernya.

Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Beri Sanksi Israel

“Kami tidak menarik garis merah untuk Israel,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pekan lalu. “Kami akan terus mendukung mereka.”

Pada hari Jumat, AS adalah satu dari hanya 14 negara di PBB yang memilih “tidak” terhadap resolusi Majelis Umum yang menyerukan “gencatan senjata”.

AS sejauh ini adalah sekutu terkuat Israel, mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya. Untuk mendukung serangan militer Israel yang sedang berlangsung, Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai $14,3 miliar ke negara tersebut.

Karena dukungan Biden yang tampak blak-blakan ke Israel, Presiden AS itu pun telah menghadapi tekanan yang semakin besar dari para aktivis hak asasi manusia, sesama pemimpin dunia, dan bahkan anggota progresif dari Partai Demokrat untuk “mengendalikan” Israel dari serangan tanpa henti di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 8.800 orang, termasuk 3.500 anak-anak.

Dia menghadapi reaksi keras dari warga Amerika keturunan Arab, yang merupakan konstituen penting di Partai Demokrat, karena dukungannya yang kuat terhadap Israel dalam perang tersebut.

Dukungan terhadap Biden dari kalangan Arab-Amerika anjlok hingga 17 persen, menurut survei yang dilakukan oleh lembaga pemikir Arab American Institute (AAI).

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • standard.co.uk

“Ini sangat rumit bagi Israel,” tambah Biden dalam pidatonya. “Ini juga sangat rumit bagi dunia Muslim. Saya mendukung solusi dua negara sejak awal.”

Dorongan terakhir Iden untuk “jeda” konflik terjadi seiring dengan kemajuan pemerintah AS dalam menjamin jalan keluar yang aman bagi warganya yang terjebak di Gaza dan mulai berbicara tentang masa depan Gaza pascaperang.

Pada hari Rabu pekan ini, warga negara Amerika termasuk di antara ratusan orang asing yang mulai meninggalkan wilayah Gaza yang terkepung melalui perbatasan Rafah Mesir, bagian dari kesepakatan yang dimediasi Mesir untuk memungkinkan perjalanan yang aman bagi warga negara asing dan korban luka parah.

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak negara-negara Islam menyatukan kekuatan untuk beraksi bersama menghentikan serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024