Pemimpin Hamas Tawarkan Solusi Hentikan Serangan Israel, Namun Netanyahu "Menipu"

Pemimpin HAMAS Ismail Haniyeh.
Sumber :
  • albalad.co.

Gaza – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa kelompoknya telah memaparkan gagasan menyeluruh untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza.

“Visi ini dimulai dengan menghentikan agresi, membuka perbatasan, menukar tahanan, dan membuka cakrawala politik untuk mendirikan negara Palestina dan menentukan nasib sendiri,” kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan melalui televisi pada Rabu 1 November 2023.

“Namun, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu menunda-nunda dan menipu para pendukungnya dengan janji-janji palsu,” ujar dia, menambahkan.

Zaskia Adya Mecca Siap Ke Palestina Lagi untuk Aksi Kemanusiaan

Truk-truk bermuatan bantuan kemanusiaan bersiap memasuki Gaza di sisi Mesir dari perbatasan Rafah yang menyeberang dengan Gaza pada 21 Oktober 2023.

Photo :
  • Antara Photo/Xinhua/Ahmed Gomaa.


Haniyeh mengatakan konflik saat ini disebabkan oleh Netanyahu yang memimpin kelompok fasis rasis sayap kanan. Pemimpin Hamas menuntut para pendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, untuk berhenti menghalangi upaya internasional untuk menghentikan agresi.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sebagai balasan atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 10.300 korban telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.

Selain banyaknya korban jiwa dan warga yang mengungsi, pasokan bahan pokok untuk 2,3 juta orang di Gaza semakin menipis akibat blokade Israel. (Ant/Antara)

Delegasi Amerika Serikat-Ukraina akan Bahas Perjanjian Perdamaian di Arab Saudi
bendera Palestina

PM Palestina Serukan Persatuan Negara-negara Arab-Islam Hadapi Arogansi Israel

PM Palestina menuntut agar rencana Palestina-Mesir untuk rekonstruksi Jalur Gaza diadopsi sebagai rencana bersama negara-negara Arab-Islam.

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2025