Pusat Kebudayaan Ortodoks di Palestina Hancur Total Kena Bom Israel

Gaza
Sumber :
  • The Guardian

Gaza – Pusat Kebudayaan Ortodoks di Gaza, hancur oleh bom Israel, pada Selasa, 31 Oktober 2023. Abdulmunim Al-Abesi, salah satu pengungsi Palestina yang berlindung di tempat itu, mengatakan bahwa sekitar 500 orang berlindung di gedung tersebut. 

Dinilai Kebal Hukum, PM Israel Netanyahu Ajukan Banding Terkait Surat Penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional

"Kami berlindung di Pusat (Kebudayaan Ortodoks) ini setelah Israel mengebom daerah tersebut. Hanya ada pengungsi-pengungsi di dalam gedung," katanya, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 1 November 2023.

Dia juga menceritakan detik-detik sebelum Israel memutuskan untuk meledakan gedung tersebut. 

Houthi Sebut Ketahanan dan Perlawanan Hizbullah Paksa Israel Setuju Gencatan Senjata

Serangan udara milter Israel mengancurkan pemukiman Gaza, Kamis, 15/10/2023

Photo :
  • AP Photo/Hatem Moussa

Menurutnya, Pasukan Israel sebelumnya telah memperingatkan mereka untuk mengevakuasi gedung tersebut, dan memutuskan untuk mereka pindah ke sekolah-sekolah di sekitarnya. 

Serangan Meningkat di Gaza, PBB Minta Keselamatan Pekerja Kemanusiaan Dijamin

Tak lama, Israel kemudian meledakan gedung tersebut. 

"barang-barang, termasuk selimut, persediaan makanan dan tabung gas, terkubur di reruntuhan gedung, yang hancur total," ujarnya. 

Pusat Kebudayaan Ortodoks hancur total akibat serangan Israel di wilayah Tel Al-Hawa. 

Patriarkat Ortodoks Yunani Yerusalem, mengutuk keras pemboman pusat tersebut oleh tentara Israel. 

Sebagai informasi, tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, setelah serangan mendadak yang dilakukan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Lebih dari 10.000 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.525 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel. 

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • standard.co.uk

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menolak seruan gencatan senjata yang semakin meningkat, dan mengatakan bahwa tindakan itu sama saja menyerah kepada Hamas. 

Blokade Israel di Jalur Gaza juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza, dan berkurangnya pengiriman bantuan kemanusiaan, yang dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya