Bank Dunia Peringatkan Ekonomian Global Akan Alami Goncangan Hebat Jika Perang Israel-Hamas Meluas
- ANTARA/HO-Bank Dunia/am
Gaza – Bank Dunia, memperingatkan potensi guncangan harga komoditas, khususnya minyak dan produk pertanian, jika pemboman Israel di Gaza meningkat dan kerusuhan menyebar ke seluruh wilayah Timur Tengah.
Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill, menyoroti dampak signifikan dari situasi saat ini terhadap pasar komoditas, dan menjelaskan bahwa hal ini terjadi tepat setelah perang Rusia-Ukraina, yang menyebabkan guncangan terbesar pada pasar komoditas sejak tahun 1970an.
Ia menegaskan, dampak disruptif perang terhadap perekonomian global masih terasa hingga saat ini.
Gill lebih lanjut menyerukan kehati-hatian dengan mengatakan bahwa perekonomian global akan mengalami guncangan hebat.
"Para pembuat kebijakan harus waspada. Jika konflik semakin meningkat, perekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, tidak hanya akibat perang di Ukraina namun juga di Timur Tengah," kata Gill, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 31 Oktober 2023.
Bank Dunia juga menyatakan bahwa besarnya potensi kenaikan harga akan bergantung pada dampaknya terhadap harga dan ekspor minyak global.
Dalam skenario optimis, harga minyak bisa naik tiga hingga 13 persen, berkisar antara $93 (Rp1,4 juta) dan $102 (Rp1,6 juta per barel. Namun, dalam skenario terburuk, harga minyak bisa mencapai puncaknya antara $140 (Rp2,2 juta) dan $157 (Rp2,4 juta).
Sebagai informasi, perang antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama 25 hari. Tel Aviv hingga saat ini masih terus menggempur wilayah Jalur Gaza dan ribuan warga sipil tewas.