Salahkan AS Atas Konflik Israel, Putin: Mereka Berada di Balik Pembunuhan Warga Palestina
- aljazeera.com
Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Senin, 30 Oktober 2023, menyalahkan Barat atas krisis di Timur Tengah, di mana Israel membom Jalur Gaza untuk membasmi militan Hamas yang menewaskan sekitar 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, di Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pernyataannya itu dikatakan Putin pada pertemuan anggota Dewan Keamanan dan pemerintah serta kepala lembaga penegak hukum.
"Elit penguasa AS dan satelit mereka berada di balik pembunuhan warga Palestina di Gaza, dan di balik konflik di Ukraina, Afganistan, Irak dan Suriah," kata Putin, dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 31 Oktober 2023.
“Mereka membutuhkan kekacauan yang terus-menerus di Timur Tengah. Oleh karena itu (AS) melakukan yang terbaik untuk melemahkan negara-negara yang bersikeras untuk mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan krisis ini," tambahnya.
Sebagai informasi, Rusia mendukung gencatan senjata segera di Gaza dan solusi dua negara. Hal ini juga membuat marah Israel karena menerima delegasi Hamas di Moskow.
Barat juga bertekad menggunakan Ukraina untuk menghancurkan dan membongkar Rusia. Putin mengatakan Rusia sedang memerangi pasukan bayangan Amerika yang ia salahkan atas krisis Timur Tengah di medan perang Ukraina.
“Palestina hanya bisa tertolong dengan melawan pihak-pihak yang berada di balik tragedi ini. Kami adalah Rusia dan kami memerangi mereka dalam konteks ‘operasi militer khusus’. Baik untuk diri kita sendiri maupun bagi mereka yang memperjuangkan kebebasan sejati yang sesungguhnya,” ujarnya.
“Kunci untuk menyelesaikan konflik ini adalah terciptanya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka,” lanjut Putin.
Putin jugq menyalahkan negara-negara Barat dan Ukraina, atas kejadian di Dagestan, di mana massa pada Minggu malam, 29 Oktober 2023, berusaha memburu penumpang yang baru saja mendarat di bandara Makhachkala dari Israel.