Jalur Gaza Diratakan dengan Tanah, Israel Mau Bangun Kota Baru Bernama Nova?
- Al Bawaba
Palestina – Sampai saat ini, Israel terus menggempur wilayah Jalur Gaza, Palestina. Sekitar 8.005 korban tercatat meninggal dunia saat serangan tersebut. Israel bahkan saat ini telah menginvasi darat Jalur Gaza dengan tujuan untuk menuntas habis pasukan Hamas.
Namun, ketika jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel terus meningkat, sebuah rumor telah menyebar secara online yang menyatakan bahwa Israel sedang merencanakan sebuah kota baru untuk menggantikan Gaza.
Beberapa pengguna media sosial menyebarkan kabar yang mengklaim bahwa kota baru bernama Nova akan dibangun di atas reruntuhan Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan oleh seorang pria bernama Alex Daniel yang memiliki lebih dari 131.000 pengikut di Instagram.
VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina
- standard.co.uk
Alex Daniel diyakini sebagai salah satu orang pertama yang membagikan gambaran imajinasi tentang bagaimana kota Nova akan dibangun oleh Israel setelah Jalur Gaza rata dengan tanah. Ia juga mengklaim bahwa kota itu akan menggantikan Gaza yang saat ini tengah diserang.
"Saya mempersembahkan kepada Anda kota wisata dan liburan baru di selatan yang akan segera dibangun di Israel: Nova," tulis Alex Daniel seperti dikutip dari laman Al Bawaba pada Selasa, 31 Desember 2023.
Gambaran kota Nova yang dibayangkan, menunjukkan gedung-gedung tinggi dan kawasan yang sangat berkembang. Kota tersebut diklaim akan menjadi objek wisata di masa depan yang menggantikan Gaza saat ini.
Kota Baru Pengganti Gaza di Israel
- Al Bawaba
Banyak aktivis dan warga pro-Palestina yang marah dengan postingan tersebut. Puluhan orang mengecam rencana Israel untuk menghancurkan Gaza sepenuhnya dan mengubahnya menjadi kota maju Israel seperti yang telah dilukiskan oleh Alex Daniel.
"Ini Gaza dan selamanya Gaza dan Palestina akan segera bebas, insya Allah,” komentar warganet.
Serangan Israel di Gaza sejak operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas telah menewaskan sedikitnya 8.005 orang dan lebih dari puluhan ribu lainnya terluka parah. Hal ini diketahui dari pengumuman Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.
