Target Warga Sipil, Israel Tembakan Gas Air Mata Secara Besar-besaran di Pemukiman Palestina

Tentara Israel menyemprotkan gas air mata ke warga Palestina di Kota Hawara, di Tepi Barat.
Sumber :
  • AP Photo/Maya Alleruzzo.

Jerusalem – Dalam serangan darat yang semakin masif, Israel bukan hanya menargetkan wilayah pendudukan Hamas, melainkan warga sipil yang berada di Palestina. Dalam kabar terbaru, bahkan Israel melemparkan gas air mata di wilayah padat penduduk di Yerusalem timur. 

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Menurut media Palestina, WAFA, pada Senin, 30 Agustus 2023, Israel dengan sengaja melemparkan gas air mata dalam jumlah banyak. 

"Penembakan besar-besaran gas air mata oleh pasukan Israel di sekitar rumah warga Palestina di lingkungan Abu Tayeh di kota Silwan di Yerusalem Timur," kata media itu melaporkan. 

Gaza Cola, Alternatif Soda yang Diciptakan untuk Mendukung Kebebasan Palestina

VIVA Militer: Ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, Gaza, usai serangan militer Israel

Photo :
  • aljazeera.com

Para saksi juga menyebut bahwa tindakan Israel itu menyebabkan kebakaran. 

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Menurut WAFA, Pasukan Israel menyerbu lingkungan tersebut dan mulai menembakkan tabung gas air mata secara besar-besaran di sekitar rumah penduduk, dan menyebabkan kebakaran terjadi di sana. 

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menegaskan bahwa perang Israel melawan Hamas memasuki fase baru. 

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Photo :
  • Abir Sultan/Pool Photo via AP

Fase ini membuat Israel memperluas serangan daratnya setelah menutup hampir semua komunikasi di Jalur Gaza dan meningkatkan pemboman dan tembakan artileri di wilayah itu. 

"Fase baru ini akan mengirimkan pasukan darat ke Gaza dan memperluas serangan dari darat, udara dan laut," kata Netanyahu. 

Dia juga mengatakan kegiatan-kegiatan ini hanya akan meningkat ketika Israel bersiap untuk melakukan invasi darat yang lebih luas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya