Kabar Baik, 3 Relawan MER-C Asal Indonesia yang Hilang di Gaza Ditemukan Dalam Keadaan Sehat
- ANTARA
Jakarta – Kabar baik datang dari MER-C Indonesia. Setelah hilang kontak lebih dari 40 jam sejak Jumat, 27 Okt 2023, pukul 14.00 WIB, kini tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) berhasil ditemukan.
Ketiganya ditemukan pada Minggu, 29 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan melalui pesan singkat bahwa mereka termasuk 3 relawan Indonesia dalam keadaan baik.
"Assalamu'alaikum. Kami dalam keadaan baik Alhamdulillah, Syabab (ketiga anak Fikri, Reza, Farid) juga baik," tulisnya dalam sebuah keterangan yang diterima VIVA, pada Senin, 30 Oktober 2023.
Relawan Mer-C mengevakuasi korban warga Palestina yang terkena serangan Israel
- Mer-C
"Semua mereka baik, jangan khawatir. Alhamdulillah Rumah Sakit Baik. Dan kami masih ada makanan," lanjutnya.
Meskipun sudah dapat berkomunikasi melalui sms, namun pihak MER-C belum dapat berbicara melalui telepon sehingga informasi yang didapat masih sangat terbatas.
Sementara dari sejumlah dokumentasi dari berbagai sumber memperlihatkan kerusakan terjadi di bagian dalam RS Indonesia berupa plafon yang ambruk, pemadaman listrik dan kerusakan paving blok bagian luar akibat serangan yang terjadi di sekitar RS Indonesia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Presidium MER-C Dr Sarbini Abdul Murad membenarkan ketiga WNI tersebut hilang, dan hingga Minggu pagi belum ada kabar terbaru mengenai relawan dan staf WNI yang hilang itu.
Presidium MER-C Henry Hidayatullah
- VIVA/ Natania Longdong
"Belum ada kabar terbaru dari 3 relawan kami. Semoga mereka selamat dan sehat," kata Sarbini dalam keterangan tertulisnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Sarbini juga membagikan ketiga identitas dari relawan WNI yang hilang tersebut.
"Farid Zanjabil, Reza Adila, dan Fikri. Mereka semua WNI semua."
Houthi Sebut Ketahanan dan Perlawanan Hizbullah Paksa Israel Setuju Gencatan Senjata
Kelompok Houthi di Yaman menyatakan bahwa perlawanan dan kelompok Hizbullah di Lebanon telah memaksa Israel untuk menerima gencatan senjata tersebut.
