Geram Lihat Gaza Hancur, Erdogan Sebut Israel Penjahat Perang

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • middleeastmonitor.com

Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan ratusan ribu pendukungnya di salah satu demonstrasi pro-Palestina terbesar sejak perang Israel-Hamas dimulai. Dalam pidatonya, Erdogan mengatakan bahwa Israel adalah penjahat perang. 

Remaja 14 Tahun Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat

“Israel secara terbuka telah melakukan kejahatan perang selama 22 hari, namun para pemimpin Barat bahkan tidak bisa meminta Israel melakukan gencatan senjata, apalagi bereaksi terhadapnya,” kata Erdogan kepada massa di Istanbul, yang mengibarkan bendera Palestina. 

“Kami akan memberitahu seluruh dunia bahwa Israel adalah penjahat perang.  Kami sedang melakukan persiapan untuk ini. Kami akan menyatakan Israel sebagai penjahat perang,” ujarnya, dikutip dari Alarabiya, Minggu, 29 Oktober 2023. 

Israel Bebaskan 90 Tahanan Palestina, Warga yang Menyambut Ditembak Gas Air Mata-Bom Kejut

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu datangi Brigade Komando Utara militer Israel

Photo :
  • ft.com

Dalam pidatonya selama satu jam, Erdogan juga mengulangi pernyataannya bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris, dan menggambarkan Israel sebagai penjajah. 

Sekjen PBB: Gencatan Senjata di Gaza Harus Hilangkan Hambatan Keamanan-Politik untuk Bantuan

Diberitakan sebelumnya, Turki awalnya mengutuk kematian warga sipil Israel yang disebabkan oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, di Israel selatan, yang menewaskan 1.400 orang. 

Namun, Erdogan pekan ini menyebut kelompok militan Palestina sebagai pejuang kemerdekaan. 

Dia juga mengkritik dukungan tanpa syarat beberapa negara Barat terhadap Israel, sehingga memicu teguran keras dari Italia dan Israel. 

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • gov.il

Tidak seperti banyak sekutu NATO, Uni Eropa, dan beberapa negara Teluk, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. 

Kelompok ini telah lama menjadi tuan rumah bagi para anggotanya, mendukung solusi dua negara dan menawarkan peran dalam merundingkan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya