2 Pekerja PLT Nuklir di Fukushima Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Tersiram Air Radiokatif
- CNA
VIVA Dunia– Empat pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang, terkena percikan air yang mengandung bahan radioaktif, dan dua di antaranya dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan, menurut operator pembangkit listrik tersebut.
Insiden tersebut, yag terjadi pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, menyoroti bahaya yang masih dihadapi Jepang dalam menonaktifkan pembangkit listrik tersebut. Reaktor tersebut hancur akibat tsunami besar pada tahun 2011 yang merupakan bencana atom terburuk di dunia sejak Chornobyl pada tahun 1986.
Kronologinya, lima pekerja sedang membersihkan pipa di sistem penyaringan air limbah untuk dibuang ke laut ketika dua orang terciprat setelah selang terlepas secara tidak sengaja, menurut juru bicara operator Tepco.
Dua orang lainnya terkontaminasi ketika mereka membersihkan tumpahan tersebut, tambah juru bicara tersebut.
Tingkat radiasi pada dua pria yang dirawat di rumah sakit berada pada atau di atas 4 becquerel per sentimeter persegi, ambang batas yang dianggap aman. “Kami diberitahu bahwa kondisi kedua pekerja yang dirawat di rumah sakit itu stabil,” kata juru bicara Tepco, mengutip laman The Guardian, Jumat, 27 Oktober 2023.
Tepco mengatakan keduanya akan dirawat di rumah sakit selama “sekitar dua minggu” untuk pemeriksaan lanjutan dan perusahaan sedang menganalisis bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi sambil meninjau langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah Tepco selesai membuang air limbah gelombang kedua dari pabrik tersebut dan ketika inspektur PBB mengunjungi fasilitas tersebut untuk melakukan tinjauan keselamatan.
Tepco mulai memompa lebih dari 1 juta ton air ke laut pada tanggal 24 Agustus lalu, hal ini menuai kritik dari China dan komunitas nelayan lokal yang khawatir akan rusaknya reputasi hasil laut tangkapan mereka. Air diolah untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif, namun mengandung tritium, isotop hidrogen yang tidak mudah dipisahkan dari air.
Pandangan Tokyo bahwa air yang dilepaskan tidak berbahaya, yang mana didukung oleh Badan Energi Atom Internasional. Perdana Menteri Jepang sendiri bahkan membuktikan dengan memakan ikan yang dipancing di peraiaran tempat pembuangan limbah nuklir tersebut.
Namun China dan Rusia mengkritik pelepasan tersebut dan melarang impor makanan laut Jepang.
Pelepasan air tersebut, setara dengan 540 kolam renang Olimpiade, dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi tugas yang jauh lebih berbahaya yaitu menghilangkan bahan bakar radioaktif dan puing-puing dari tiga reaktor yang terkena dampak.