Kemlu RI Angkat Suara Soal Mortir Israel Kena Markas TNI di Lebanon
- VIVA.co.id/Dinia Adrianjara
Jakarta – Kementerian Luar Negeri RI, angkat bicara terkait serangan mortir Israel di Markas Kontigen Indonesia untuk UNFIL, di Lebanon selatan. Dalam keterangan juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa tidak ada serangan yang secara langsung diarahkan ke Markas Kontigen Indonesia.
"Kami telah melakukan komunikasi langsung dengan Kontingen Indonesia di UNIFIL untuk memverifikasi informasi tersebut," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Meski demikian, dia juga membenarkan bahwa terjadi peningkatan intensitas serangan antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Libanon-Israel.
"Memang terjadi peningkatan intensitas saling serang antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Libanon-Israel. Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Iqbal menekankan bahwa serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Sebagai informasi, terdapat 1200 anggota Kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL. Wilayah tugas mereka di Libanon Selatan, sepanjang perbatasan darat dan laut Libanon-Israel.
Kontingen Indonesia juga diketahui sudah memiliki rencana kontijensi jika kondisi keamanan semakin memburuk.
Sebagai informasi, markas pasukan TNI dalam misi sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon diduga terkena mortir yang dilontarkan militer Israel. Insiden tersebut diunggah oleh akun Instagram @infokomando, pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Markas TNI di Lebanon itu disebutkan sebagai Sudirman Camp yang berlokasi di Green Hill, Naqoura, Lebanon Selatan, Lebanon.
Dalam video yang beredar, kamera mengarah pada suar parasut (parachute flare), yang masih mengambang di udara saat langit sudah gelap. Disebutkan juga suar sudah dinyalakan beberapa kali.