Jelang Operasi Darat Besar-besaran di Gaza, Israel Dapat Tekanan Internasional

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Sumber :
  • lbc.co.uk

Tel Aviv Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin besar, pada Rabu, 25 Oktober 2023, untuk memikirkan kembali rencana operasi darat besar-besaran di Gaza, di mana Israel telah melakukan kampanye pemboman tanpa henti yang menurut kementerian kesehatan Hamas menewaskan 700 orang dalam 24 jam. 

Sayap Militer Hamas Rilis Video Pesan "Keabadian" dari Sandera Israel-AS untuk Donald Trump

Kekhawatiran semakin meluas atas meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza, yang dibombardir Israel sejak 7 Oktober 2023, ketika milisi Hamas melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang, dan menculik 222 lainnya. 

Sejauh ini, lebih dari 6.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar warga sipil, dan ada kekhawatiran jumlah korban akan bertambah jika Israel terus melakukan invasi darat dalam upaya menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera. 

Palestina: Upaya Beberapa Negara untuk Melindungi Israel Cerminan Rasisme Ekstrem

VIVA Militer: Tentara Israel

Photo :
  • 92newshd.tv

"Intervensi besar-besaran yang akan membahayakan nyawa warga sipil adalah sebuah kesalahan,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kairo. 

Sekjen PBB Sebut Pembantaian Israel terhadap Warga Gaza "Mengerikan dan Tak Termaafkan"

Hal itu disampaikan Macron setelah bertemu dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, yang juga memperingatkan operasi darat akan menyebabkan banyak sekali korban sipil. 

"Hal ini juga tidak mungkin memberikan perlindungan jangka panjang kepada Israel karena tidak sesuai dengan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional dan aturan perang,” tutur Macron, dikutip dari Alarabiya, Kamis, 26 Oktober 2023. 

Pernyataannya muncul ketika kekhawatiran meningkat atas krisis kemanusiaan di Gaza, di mana rumah sakit menghadapi kehancuran total. 

Sementara itu, PBB mengatakan 12 dari 35 rumah sakit di wilayah tersebut telah ditutup karena kerusakan atau kekurangan bahan bakar. 

“Rumah sakit-rumah sakit berada dalam kondisi hancur total,” kata Mohammed Abu Selmeya, kepala rumah sakit terbesar di Jalur Gaza

Dia mengatakan bahwa lebih dari 90 persen obat-obatan telah habis. 

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina

Photo :
  • mirror.co.uk

“Kami sangat membutuhkan bahan bakar untuk menjalankan generator dan untuk mengoperasikan departemen rumah sakit dan ruang operasi.” 

Sebagai informasi, Israel telah memutus pasokan air, makanan, dan pasokan lainnya ke Gaza, serta kurang dari 70 truk bantuan telah memasuki wilayah miskin tersebut sejak perang dimulai. 

Namun, tidak ada bahan bakar yang terkandung di dalamnya, yang Israel khawatirkan akan digunakan Hamas untuk membuat senjata dan bahan peledak. 

Kekerasan juga meningkat tajam di Tepi Barat yang diduduki, di mana para pejabat kesehatan mengatakan lebih dari 100 warga Palestina tewas, sebagian besar akibat serangan pasukan Israel atau bentrokan dengan pemukim Israel.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan AS bahwa negara tersebut akan bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin dialami Iran jika mendukung serangan Israel yang telah diantisipasi.

Suriah Memanas, Menlu Iran Tuding Ulah AS-Israel untuk Kacaukan Stabilitas Asia Barat

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut peningkatan aktivitas kelompok teroris di Suriah bagian dari rencana AS-Israel untuk mengacaukan stabilitas Asia Barat.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024