Islamofobia Meningkat di Inggris, Demonstrasi Pro-Palestina Jadi Pemicu
- MoroccoWorldNews
VIVA – Polisi di ibu kota Inggris, London, membagikan data yang mengkhawatirkan tentang peningkatan Islamofobia di tengah protes pro-Palestina yang mengutuk kejahatan keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel yang menargetkan warga sipil Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Laporan mengatakan bahwa pelanggaran terkait Islamofobia di London mengalami lonjakan sebesar 14% antara 1-18 Oktober.
Data menunjukkan bahwa kejahatan rasial terhadap umat Islam meningkat dari 42 menjadi 101 pada periode tersebut dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pelanggaran antisemit juga mengalami peningkatan dari 15 menjadi 218.
Situasi tersebut menyebabkan penangkapan 21 orang, termasuk seorang pria yang ditangkap karena 10 kasus grafiti Islamofobia di halte bus di London.
Meningkatnya sentimen Islamofobia terjadi di tengah protes pro-Palestina di London, yang mengutuk serangan Israel dan kejahatan perang yang menargetkan warga sipil Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Penindasan dan pembunuhan terhadap warga Palestina berlanjut sejak 7 Oktober, dengan pasukan pendudukan Israel membunuh sedikitnya 4.500 orang di kedua wilayah tersebut. Serangan tersebut menargetkan beberapa lokasi sipil, termasuk rumah, gedung, tempat berlindung, gereja, dan masjid.
Namun Islamofobia bukanlah fenomena baru di Inggris karena banyak laporan yang terus menerus memperingatkan adanya sentimen anti-Muslim di seluruh negeri.
Tahun lalu, survei yang dilakukan oleh dua organisasi Muslim Inggris dan kelompok Keterlibatan dan Pembangunan Muslim mengatakan ada peningkatan serangan Islamofobia yang mengkhawatirkan yang menargetkan masjid dan organisasi Islam di Inggris.
Laporan tersebut menemukan bahwa 42% masjid dan lembaga Islam yang disurvei mengalami serangan yang dipicu oleh Islamofobia dalam tiga tahun terakhir.
Serangan tersebut termasuk vandalisme dan pencurian, dengan 17% staf dan jamaah masjid menghadapi kekerasan fisik.
Serangan terhadap masjid adalah kejadian umum di Inggris dan mencapai puncaknya setelah serangan teror Christchurch pada Maret 2019, yang menewaskan 51 orang dan melukai 40 orang.
Survei tersebut menemukan, menekankan bahwa serangan Islamofobia terhadap masjid meningkat sebesar 15% selama pandemi COVID-19.