3 Skenario Militer Israel di Gaza: Serangat Darat hingga Bentuk Rezim Keamanan Baru

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant
Sumber :
  • AP Photo/Jacquelyn Martin, Pool

Israel – Israel mengungkap tiga skenario atau tahapan agresi militer mereka di Jalur Gaza, sebagai respons atas serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

Hal itu diungkap Menteri Pertahanan Yoav Gallant saat berbicara kepada anggota parlemen tentang rencana jangka panjang Israel di Gaza, yang tampaknya menunjukkan bahwa Israel tidak bermaksud untuk menduduki kembali wilayah yang ditinggalkannya pada tahun 2005.

Pertama, militer Israel akan melanjutkan serangan udara dan manuver Israel – yang diduga merujuk pada serangan darat – bertujuan untuk membasmi Hamas. 

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Konvoi tank Israel di perbatasan Gaza di Israel Selatan

Photo :
  • AP Photo/Ohad Zwigenberg

Kedua, pertarungan darat dengan intensitas lebih rendah untuk mengalahkan kelompok perlawanan yang tersisa. Ketiga, Israel akan membentuk 'rezim keamanan' baru di Gaza seiring dengan 'penghapusan tanggung jawab Israel atas kehidupan di Jalur Gaza.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Gallant tidak mengatakan siapa yang diharapkan Israel untuk memerintah Gaza jika Hamas digulingkan atau apa yang akan terjadi dengan rezim keamanan baru.

Diketahui, Israel menduduki Gaza dari tahun 1967 hingga 2005, ketika Israel menarik pemukiman dan menarik tentara. Dua tahun kemudian, Hamas mengambil alih. Beberapa warga Israel menyalahkan penarikan diri dari Gaza sebagai penyebab kekerasan sporadis yang terus berlanjut sejak saat itu.

Serangan udara milter Israel mengancurkan pemukiman Gaza, Kamis, 15/10/2023

Photo :
  • AP Photo/Hatem Moussa

Krisis kemanusiaan semakin memburuk bagi warga sipil Gaza setiap hari sejak Israel menghentikan masuknya pasokan kebutuhan dasar warga dua minggu lalu, sehingga menghabiskan bahan bakar, makanan, air dan obat-obatan. 

Dua hari setelah Israel mengumumkan kesepakatan yang mengizinkan Mesir mengirimkan bantuan, perbatasan tetap ditutup pada hari Jumat ketika Mesir memperbaiki penyeberangan Rafah, yang rusak akibat serangan Israel.

Sebelumnya, lebih dari 1.400 orang di Israel tewas dalam perang tersebut – sebagian besar warga sipil terbunuh dalam serangan Hamas. Sedangkan lebih dari 4.100 orang telah terbunuh di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan yang dijalankan oleh Hamas. 

Jumlah tersebut termasuk jumlah orang yang tewas dalam ledakan rumah sakit awal pekan ini. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di Gaza. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya