Macron Marah Besar, Kecam Serangan Udara Israel ke Rumah Sakit Gaza
- The Independent
Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengutuk serangan mematikan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza, pada Selasa malam, 17 Oktober 2023. Macron juga mendesak agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Wilayah yang terkepung.
Diketahui, pada Selasa malam, sebuah rudal menghantam kompleks rumah sakit Al-Ahli Arabi di Kota Gaza, dengan ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 300 orang. Laporan lain menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 500 orang, dan beberapa lainnya lebih dari 800 atau 1.000 orang.
Setelah pemogokan tersebut, Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menyatakan bahwa dirinya mengecam tindakan brutal Israel yang menargetkan rumah sakit.
“Tidak ada yang dapat membenarkan penembakan terhadap rumah sakit. Tidak ada yang bisa membenarkan tindakan menargetkan warga sipil. Prancis mengutuk serangan terhadap rumah sakit Arab Al-Ahli di Gaza yang memakan banyak korban warga Palestina. Pikiran kita tertuju pada mereka. Semua penjelasan harus diberikan pada keadaan tersebut," kata Macron, dikutip dari Middle East Monitor.
Dia kemudian menyatakan dalam postingan berikutnya bahwa bantuan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza harus dibuka tanpa penundaan.
"Israel dan Mesir perlu untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar dan konvoi yang sedang menunggu akses untuk memasuki Wilayah yang terkepung," ujarnya.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Perancis juga menekankan bahwa hukum humaniter internasional mengikat semua pihak dan harus memungkinkan adanya perlindungan terhadap penduduk sipil, dan akses kemanusiaan.
Setelah serangan tersebut, Israel membantah bahwa pihaknya yang melakukan serangan itu.
Mereka mengklaim bahwa Hamas yang melakukan kesalahan tembakan roket, yang kemudian mendarat di rumah sakit.
Selain itu, terjadi juga perdebatan sengit di dunia maya mengenai apakah amunisi JDAM Amerika yang ditembakkan Israel menghantam rumah sakit atau roket yang ditembakkan oleh Hamas atau Jihad Islam.
Klaim Tel Aviv telah dibantah oleh pakar senjata dan veteran Angkatan Darat AS, Dylan Griffith, yang mengatakan kepada Middle East Monitor bahwa rekaman dan suara serangan terhadap rumah sakit tersebut menunjukkan tanda-tanda serangan amunisi JDAM AS yang serupa dengan yang terlihat dalam serangan tersebut.