Ikut China, Rusia Tangguhkan Impor Makanan Laut Dari Jepang Imbas Fukushima

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam forum Russian Energy Week di Moskow, Rabu, 11 Oktober 2023.
Sumber :
  • ANTARA

Moskow Rusia telah bergabung dengan Tiongkok dalam menangguhkan perdagangan makanan laut dengan Jepang setelah Tokyo mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut. 

Rusia Pindahkan Rudal Canggih dari Suriah ke Benghazi dan Tobruk

Pengawas pertanian Rusia, Rosselkhoznadzor mengatakan, pihaknya bergabung dengan pembatasan terhadap impor ikan dan produk makanan laut dari Jepang mulai Senin, 16 Oktober 2023. 

Dikatakan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai tindakan pencegahan dan pembatasan akan tetap berlaku sampai informasi lebih lanjut diterima untuk memastikan keamanan makanan laut Jepang, yang menurut mereka masih tertunda. 

Mayday, Kapal Evakuasi Pasukan Rusia di Suriah Tenggelam

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dilihat dari Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang.

Photo :
  • Xinhua/Zhang Xiaoyu.

Dilansir dari Independent, Selasa, 17 Oktober 2023, di lain sisi, Jepang mengatakan larangan itu tidak adil bagi pihaknya.

Kocar-kacir, Tentara Korut Berlarian Saat Hadapi Drone Tempur Ukraina

Diketahui, Jepang mulai melepaskan gelombang pertama air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, pada tanggal 24 Agustus 2023 lalu.

Sementara itu, gelombang kedua pembuangan tersebut terjadi pada 5 Oktober 2023, di tengah tentangan dari kelompok nelayan dan negara-negara tetangga, termasuk mitra dagang utama seperti Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan. 

Pelepasan berton-ton air telah menimbulkan kekhawatiran internasional, di mana negara-negara menyatakan keraguannya mengenai potensi risiko kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan oleh pelepasan tersebut.

Keputusan Jepang itu juga menyebabkan ketegangan diplomatik dengan negara-negara tetangga. 

Hal ini terjadi meskipun ada jaminan dari Jepang bahwa air yang dilepaskan diklaim aman dan akan diencerkan hingga jauh di bawah kadar tritium (isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air) yang disetujui secara internasional sebelum dilepaskan ke Pasifik. 

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dilihat dari Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang.

Photo :
  • Xinhua/Zhang Xiaoyu.

Para analis mengatakan bahwa pembatasan impor ikan dari Jepang tampaknya tidak masuk akal dan mungkin dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan keuangan dibandingkan kekhawatiran akan keamanan. 

Mark Foreman, seorang profesor kimia nuklir di Swedia, mengatakan bahwa tingkat radioaktivitas dalam air yang dibuang dari situs Fukushima tidak akan menimbulkan bahaya bagi masyarakat umum dan larangan ini tidak dapat dipertahankan dari sudut pandang ilmiah. 

“Saya rasa hal ini tidak akan membahayakan pelahap ikan yang hanya makan ikan,” katanya.

"Ada masalah dimana banyak politisi dan negara ingin terlihat lebih ketat atau protektif terhadap masyarakat dibandingkan negara lain."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya