Niat Beri Bantuan ke Jalur Gaza, Kolombia Malah Dapat Sanksi dari Israel

Presiden Kolombia Gustavo Petro.
Sumber :
  • AP Photo/Ariana Cubillos.

Kolombia – Presiden Kolombia, pada Senin, 16 Oktober 2023, Gustavo Petro mengumumkan niatnya untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang menderita akibat blokade total yang dilakukan akibat agresi Israel.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

Petro juga mengecam tindakan genosida yang dilakukan oleh pesawat pendudukan Israel di Gaza, dan menuntut perlindungan bagi pekerja sektor kesehatan.

Ia menekankan bahwa serangan sistematis terhadap warga sipil harus dihentikan dan hukum internasional harus dipatuhi.

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

Arsip - Dalam foto yang diambil pada 11 Mei 2021 ini, terlihat asap hitam mengepul ke langit akibat ledakan yang disebabkan serentetan serangan israel di Kota Younis di Jalur Gaza bagian selatan.

Photo :
  • ANTARA/Yasser Qudih

"Kebutuhan dasar hidup di Gaza harus dilindungi," katanya, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 17 Oktober 2023. 

Menag Ajak Ribuan Jemaah Umrah Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina

Sementara itu, Menteri luar negeri pendudukan Israel menanggapinya dengan mengatakan bahwa pihaknya memutuskan untuk menghentikan ekspor keamanan ke Kolombia. 

Menurut media Israel, Tel Aviv juga memanggil duta besarnya di Kolombia sebagai protes terhadap pernyataan Petro.

Namun, presiden Kolombia itu menanggapi bahwa pihaknya tidak gentar jika hubungan luar negerinya harus berakhir.

"Jika kami harus menghentikan hubungan luar negeri dengan Israel, kami akan menangguhkannya. Kami tidak mendukung genosida." 

Akibat serangan Israel ke Jalur Gaza

Photo :
  • Associted Press

Sejak 7 Oktober, tentara pendudukan Israel terus melancarkan serangan di Gaza, yang menewaskan 2.670 warga Palestina dan melukai 9.600 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan negara itu.

Jumlah bom yang dijatuhkan di wilayah kantong tersebut dalam seminggu terakhir juga hampir sama banyaknya dengan jumlah bom yang dijatuhkan AS di Afghanistan sepanjang tahun 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya