Daniel Noboa Jadi Presiden Termuda Sepanjang Sejarah Ekuador

Daniel Noboa, Presiden Termuda Sepanjang Sejarah Ekuador
Sumber :
  • AP Photo

Ekuador – Pengusaha Daniel Noboa (35), menjadi presiden termuda dalam sejarah Ekuador, setelah memenangkan pemilihan umum putaran kedua, pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Dilansir dari BBC Internasional, Selasa, 17 Oktober 2023, sebanyak 97 persen suara telah dihitung, Noboa, seorang tokoh tengah, unggul empat poin persentase atas saingannya dari sayap kiri, Luisa Gonzalez. 

Gonzales juga mengakui hasil dari pemilu itu, dan mengucapkan selamat kepada Noboa atas kemenangannya.

Pidato Kemenangan Daniel Noboa, Presiden Ekuador yang Baru

Photo :
  • AP Photo

Dalam pidato kemenangannya, Noboa mengatakan bahwa ia akan "memberikan kembali senyuman dan kedamaian bagi negaranya.

Sebelumnya, kampanye pemilu di negara itu dibayangi oleh tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menyebabkan salah satu kandidat, Fernando Villavicencio, dibunuh hanya beberapa hari sebelum putaran pertama pemungutan suara pada Agustus lalu.

Tingkat pembunuhan di Ekuador diketahui meningkat empat kali lipat antara 2018 dan 2022 dan jajak pendapat menunjukkan bahwa keamanan adalah perhatian utama pemilih menjelang pemilu.

Pendukung Daniel Noboa

Photo :
  • AP Photo
Dipecat PDIP, Gibran: Saat Ini Saya Fokus Membantu Presiden

"Besok kami akan mulai bekerja untuk Ekuador yang baru, untuk membangun kembali negara yang dilanda kekerasan, korupsi dan kebencian," kata Noboa dalam pidato kemenangannya.

Para analis menyatakan bahwa Noboa, yang memiliki sedikit pengalaman politik, akan menghadapi perjuangan berat untuk mengatasi masalah keamanan Ekuador, dan kinerja ekonomi yang buruk selama masa jabatannya yang terbatas.

DPR Minta Pemda Ikut Siapkan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis

Meskipun masa jabatan presiden di Ekuador biasanya berlangsung selama empat tahun, namun pemilu ini merupakan pemilihan umum yang dipicu oleh pembubaran parlemen oleh Presiden Guillermo Lasso yang akan keluar.

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR
Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024