Masyarakat Israel Minta PM Benjamin Netanyahu Mundur dari Jabatan, Alasannya?
- Abir Sultan/Pool Photo via AP
Tel Aviv – Israel yang sedang memanas dan jadi perbincangan akhir-akhir ini kembali dikejutan denga warganya yang ramai meminta Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk mundur dari jabartannya. Aksi tersebut disundut karena tawanan yang ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza.
Dilansir dari Anadolu, Senin, 16 Oktober 2023, mereka protes di jalanan Tel Aviv. Masa yang hadir menyatakan dan menyuarakan kritik tajam di depan Kementerian pertahanan dengan amarah ke PM Israel.
“Masuk penjara! Bibi (Netanyahu) dan pergi!" teriak para pengunjuk rasa.
Mereka pun dikabarkan mengibarkan sejumlah spanduk. Mulai dari "Bibi (Netanyahu), tanganmu berlumuran darah", "Kami telah ditinggalkan", "Segera kembalikan sandera" dan "Tidak ada kepercayaan, mundur".
Salah satu pendemo, Monica Levy yang kehilangan salah satu anggota keluarganya bernama Mapal Adam, mengatakan Netanyahu sepertinya sangat tertarik untuk "mengorbankan rakyat".
Dia menuntut agar Netanyahu dan pemerintahannya disudahi karena mengabaikan masyarakat di selatan Israel, dekat dengan Gaza, dan malah mengabaikan kehidupan warga di sana.
"Mereka terobsesi dengan politik kecil-kecilan mereka," kata Levy lagi.
Sebelumnya, sumber-sumber Palestina, termasuk saluran Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas, mengatakan pada Sabtu bahwa sejumlah besar tahanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza telah terbunuh atau terluka selama serangan udara Tel Aviv di daerah kantong tersebut.
Hamas sendiri dilaporkan sempat menangkap sejumlah warga Israel yang tidak diumumkan jumlahnya. Ini terjadi selama serangannya terhadap pemukiman dan bangunan militer di sekitar Gaza pada hari pertama operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.
Pada Senin ini, Hamas mengumumkan bahwa mereka tidak akan merundingkan pertukaran tahanan. Hal ini disampaikan melalui pidato yang disiarkan televisi oleh juru bicara militer Brigade Al-Qassam, cabang militer gerakan tersebut.