Israel Serang Konvoi Truk Pengungsi Gaza, 70 Orang Tewas Ratusan Luka-luka

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.
Sumber :
  • Anadolu.

Gaza – Militer Israel mengebom konvoi kendaraan truk yang mengangkut pengungsi warga sipil Gaza utara ke wilayah selatan pada Jumat, 13 Oktober 2023. Sedikitnya 70 warga Palestina tewas -- termasuk wanita dan anak-anak. Sedangkan 200 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel itu. 

Ratusan warga Gaza itu sebelumnya mengungsi menyusul peringatan Israel terhadap 1,1 juta penduduk utara Gaza untuk meninggalkan  rumah mereka dan segera pindah ke selatan Jalur Gaza. 

Dilansir BBC, insiden berdarah itu terjadi di Jalan Salah al-Din, jalan raya utama yang membentang dari utara ke selatan melintasi Jalur Gaza, sekaligus salah satu dari dua jalur evakuasi bagi warga sipil Palestina yang tinggal di utara. 

Konvoi pengungsi Gaza dibom Israel

Photo :
  • Tangkapan layar

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan ratusan orang luka-luka dievakuasi ke Rumah Sakit Al Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.

RS itu juga menjadi tempat berlindung ribuan warga Palestina dari serangan udara Israel yang sedang berlangsung, kata seorang pejabat rumah sakit, Sabtu.

"Sekitar 35.000 warga Gaza berlindung di rumah sakit dari agresi Israel," kata direktur rumah sakit, Mohamed Abu Slima, di Facebook. 

"Para warga benar-benar panik dan ketakutan," katanya, seraya menambahkan bahwa banyak keluarga yang mendirikan tenda di sekitar rumah sakit.

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric memperingatkan bahwa perintah pengosongan wilayah utara Gaza akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan bagi warga Palestina. 

Warga Palestina mengevakuasi korban serangan udara Israel di Rafah, Gaza

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

Pasukan Israel terus melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Konflik tersebut dimulai pada Sabtu akhir pekan lalu ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa –sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan serbuan ke Israel melalui darat, laut dan udara. 

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, dan meningkatnya kekerasan oleh kalangan pemukim Israel terhadap warga Palestina. 

Militer Israel kemudian melancarkan "Operasi Pedang Besi" yang menargetkan Hamas di Jalur Gaza. 

Israel juga memutus pasokan air dan listrik ke Gaza. Situasi itu menambah kesengsaraan masyarakat Gaza, yang sudah menderita akibat blokade Israel sejak 2007.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

Sejak perang Israel-Hamas pecah akhir pekan lalu, sudah lebih dari 3.300 orang terbunuh --termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Austria Cibir Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu “Tak Dapat Dipahami dan Menggelikan”
VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Hamas Sebut AS Takut-takuti Hakim Mahkamah Internasional yang Perintahkan Tangkap Netanyahu

Kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menyambut surat perintah penangkapan ICC sebagai “preseden” untuk mengoreksi “ketidakadilan historis” terhadap rakyat Palestina.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024