Israel Hujani Gaza dengan Bom Fosfor Putih Terlarang, Organisasi HAM Internasional Punya Buktinya

Serangan udara milter Israel mengancurkan pemukiman Gaza, Kamis, 15/10/2023
Sumber :
  • AP Photo/Hatem Moussa

Palestina – Lembaga HAM Internasional Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty Internasional menyebut militer Israel menggunakan bom atau peluru artileri fosfor putih saat menyerang area padat penduduk di wilayah Gaza, Palestina. 

Human Rights Watch (HRW) pada Kamis malam memverifikasi video yang menunjukkan rangkaian ledakan fosfor putih yang ditembakkan di atas Gaza dan Lebanon pada 10-11 Oktober.

"Penggunaan fosfor putih oleh Israel dalam operasi militer di Gaza dan Lebanon meningkatkan risiko cedera parah secara jangka panjang pada warga sipil," kata HRW.

Amnesty International juga menunjukkan hasil uji laboratorium milik mereka pada Jumat, telah membuktikan bahwa unit militer Israel yang menyerang Gaza dipersenjatai dengan peluru artileri fosfor putih.

VIVA Militer: Bom fosfor putih

Photo :
  • thetimes.co.uk

"Kami sedang menyelidiki kemungkinan penggunaan fosfor putih di Gaza, termasuk dalam serangan dekat sebuah hotel di pantai Kota Gaza," kata badan HAM tersebut.

Fosfor putih terbakar pada suhu yang sangat tinggi ketika terkena udara dan dapat terus terbakar di dalam kulit, sehingga menimbulkan rasa sakit yang mengerikan dan cedera yang mengancam nyawa. Dampak asap bom tersebut tak dapat diatasi dengan air.

"Ini sebabnya fosfor putih tidak boleh digunakan di wilayah sipil. Gaza adalah salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia. Kami terus menyelidiki kasus-kasus yang sangat memprihatinkan ini," tulis Amnesty. 

"Amnesty International mendesak Israel agar senantiasa menghormati Hukum Humaniter Internasional (HHI), warga sipil harus diselamatkan," imbuhnya

Militer Israel terus melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Warga Palestina mengevakuasi korban serangan udara Israel di Rafah, Gaza

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

Konflik tersebut dimulai pada Sabtu akhir pekan lalu ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa –sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan serbuan ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, dan meningkatnya kekerasan oleh kalangan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan "Operasi Pedang Besi" yang menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Israel juga memutus pasokan air dan listrik ke Gaza. Situasi itu menambah kesengsaraan masyarakat Gaza, yang sudah menderita akibat blokade Israel sejak 2007.

Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

Sejak perang Israel-Hamas pecah akhir pekan lalu, sudah lebih dari 3.300 orang terbunuh --termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Hizbullah Umumkan Sikapnya setelah Kesepakatan Gencatan Senjata Lebanon-Israel
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Kemlu Prancis Sebut Netanyahu Tidak Bisa Ditangkap ICC karena Punya 'Privilege' Kekebalan Hukum

ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant, dan kepala militer Hamas Mohammed Deif.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024