Sepekan Serangan Hamas, Jalanan di Tel Aviv Israel Masih Mencekam

Kota Tel Aviv, Israel, masih mencekam pasca serangan Hamas
Sumber :
  • Ist

Tel Aviv – Jalanan kota di Israel yang seminggu lalu ramai, kini terasa sepi mencekam. Meskipun beberapa warga sudah mulai keluar rumah, namun banyak dari mereka yang tetap merasa takut untuk meninggalkan rumah sejak serangan mendadak Hamas, pada Sabtu lalu, 7 Oktober 2023.

Resti Widia Diancam Dibunuh, Setop Sebar Video Mesum Guru-Siswi hingga Putri Soeharto Minta Maaf

Meski demikian, di tengah ketegangan tersebut, kota terbesar di Israel telah menjadi tempat perlindungan bagi warga negara lain dan pekerja asing, yang meninggalkan wilayah selatan negara tersebut dan menjadi target para pejuang Hamas.

Diperkirakan, hampir 500.000 penduduk kota tersebut kini bergabung dalam upaya sukarela untuk mendukung para penyintas serangan Hamas dan orang-orang yang sebagian besar datang dari daerah dekat Jalur Gaza dengan sumbangan makanan, pakaian, dan layanan lainnya.

Ubud Jadi Panggung Cerita Rakyat Palestina: Sejarah yang Tak Terlupakan

Brigade Al-Qassam, Sayap Militer Hamas Palestina

Photo :
  • AP Photo

Inisiatif-inisiatif ini semakin meningkat bahkan ketika Israel bersiap untuk melakukan serangan darat di Jalur Gaza, setelah membom wilayah pesisir yang diblokade dengan 6.000 rudal dalam enam hari.

Israel Ungkap Detik-detik Kematian Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Setidaknya, 1.300 orang di Israel tewas dalam serangan pekan lalu, sementara pemboman Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 1.799 warga Palestina. 46 warga Palestina juga terbunuh di Tepi Barat yang diduduki.

Sebelum 7 Oktober, Tel Aviv adalah kota yang terpecah belah karena berbagai masalah politik dan sosial dalam negeri.  Untuk saat ini, kondisi itu adalah masa lalu dan warga kini bersatu untuk mulai peduli satu sama lain.

Di tepi pantai Tel Aviv, orang-orang datang dengan mobil untuk mengantarkan sumbangan ke hotel mewah Herodes bagi mereka yang mencari perlindungan di kota tersebut. Banyak yang sekarang ditempatkan di hotel.

Yael, seorang psikolog yang bekerja untuk kotamadya Tel Aviv-Jaffa, duduk di ruang bawah tanah hotel tersebut. Sementara itu, di luar ruang dansa diubah menjadi area bermain untuk anak-anak.

Dia ditugaskan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak peristiwa traumatis pada hari Sabtu, termasuk mereka yang selamat dari serangan Hamas di festival musik dan kibbutze.

"Banyak orang (yang mencari perlindungan di hotel) merasa merekalah yang diselamatkan dan menyalahkan diri mereka sendiri,” kata Yael, yang mengacu pada rasa bersalah para penyintas.

Tak menampik, Yael juga terguncang dengan kejadian tersebut.

“Saya tahu ini berbeda tapi rasanya seperti Holocaust,” ucapnya, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 14 Oktober 2023.

“Kami tidak merasa aman di negara kami sendiri karena hal seperti ini tidak pernah terjadi, masyarakat kehilangan kepercayaan pada tentara dan negara.” 

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.

Photo :
  • Anadolu.

Hotel di pusat kota, dengan lobi menghadap ke laut, telah menjadi tempat bagi orang-orang untuk menyumbang berbagai layanan, mulai dari sesi psikiatri hingga potong rambut, menurut anggota staf hotel Dean Sacks.

Ia memperkirakan bahwa antara 50-100 sukarelawan yang menyumbangkan berbagai layanan bekerja di sekitar gedung tersebut dan terdapat lebih banyak (pekerja sosial) daripada yang dapat dihitung.

Di dalam beberapa ruang konferensi dan ballroom terdapat ratusan sandwich, makanan ringan, mainan anak-anak, pakaian dan sumber daya lainnya yang disumbangkan kepada keluarga-keluarga tersebut. Sebab, banyak dari mereka meninggalkan rumahnya dalam keadaan panik tanpa mengemas barang-barang mereka.

Menlu Reno Marsudi.

Di Sidang PBB, Menlu Retno Pertanyakan Pidato Netanyahu yang Sebut Israel Mendambakan Perdamaian

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di sidang PBB mempertanyakan kebenaran pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

img_title
VIVA.co.id
29 September 2024