Langka! Wanita Ini Alergi Air, Bagaimana Kehidupannya?

Tessa Hansen-Smith, wanita yang alergi air
Sumber :
  • India Times

Amerika Serikat – Kehidupan di dunia ini selalu penuh dengan kejutan, terutama dalam hal alergi. Alergi yang umum seperti alergi kacang atau serbuk sari sudah biasa kita dengar, tetapi ada juga alergi yang sangat tidak biasa, seperti alergi terhadap sinar matahari atau bahkan suhu dingin. 

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Salah satu kasus yang sangat luar biasa adalah wanita yang menyadari bahwa dirinya alergi air, suatu penyakit langka yang hanya memengaruhi sedikit orang di seluruh dunia.

Tessa Hansen-Smith, wanita yang alergi air

Photo :
  • India Times
Tanpa Produk Sachet! Ini Cara Mudah Membuat Minuman Kolagen Anti Kerut

Dilansir dari India Times, wanita yang alergi air itu bernama Tessa Hansen-Smith berusia 25 tahun, yang baru-baru ini berbicara tentang perjuangannya dengan kondisi langka yang menyebabkan kulitnya bermunculan bintik merah ketika dia bersentuhan dengan air.

Alergi ini disebut urtikaria akuagenik, dan hanya dialami oleh sekitar 100 hingga 250 orang di seluruh dunia. Ini adalah penyakit yang sangat jarang ditemui di dunia, namun salah satunya dialami oleh Tessa.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Tessa Hansen-Smith, wanita yang alergi air

Photo :
  • India Times

Tessa merupakan wanita asal California, Amerika Serikat dan kisahnya menjadi sorotan dunia. Semuanya dimulai ketika dia berusia 8 tahun dan mulai memiliki ruam merah pada kulit dan luka di kulit kepalanya. Dokter awalnya menduga bahwa sabun dan sampo menjadi penyebab masalah tersebut, tetapi ketika masalahnya tidak kunjung membaik, ibunya, yang seorang dokter keluarga kemudian melakukan serangkaian tes yang intens dan akhirnya menemukan bahwa Tessa memiliki alergi terhadap air.

Alergi ini sangat unik karena air hujan, air tawar, air laut, air mata, bahkan keringat dapat menyebabkan bintik merah dan gatal pada kulit Tessa. Ketika Tessa tumbuh, daftar pemicu alerginya semakin banyak. Matanya akan menjadi gatal, lidahnya terluka, dan mulutnya penuh bintik merah setelah bersentuhan dengan air. 

Bagi orang-orang biasa, minum air adalah hal yang biasa, tetapi bagi Tessa, ini adalah sesuatu yang sangat sulit. Bahkan minum satu gelas air dapat menyebabkan rasa terbakar dan nyeri yang parah. Oleh karena itu, dia harus membatasi konsumsi air dan hanya makan makanan kering seperti roti, kentang, atau sup berbasis susu. Tessa pun akhirnya memiliki cara unik untuk bertahan.

Meskipun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan urtikaria akuagenik, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu mengurangi gejalanya. Meskipun hidup dengan alergi air adalah tantangan besar, Tessa tetap positif dan telah berbagi kisahnya dengan banyak orang untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi langka ini. 

Ia bahkan mendirikan situs GoFundMe guna mengumpulkan dana untuk perawatannya. Kisah Tessa adalah bukti bahwa dalam menghadapi tantangan besar, kita dapat tetap kuat dan berbagi inspirasi dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya