Raja Abdullah dari Yordania Tegaskan Tanpa Negara Palestina, Timur Tengah Tak Akan Damai

Raja Yordania Abdullah II
Sumber :
  • ANTARA/HO-QNA-OANA.

Amman – Raja Abdullah dari Yordania, pada Rabu 11 Oktober 2023, mengatakan tidak ada perdamaian di Timur Tengah tanpa negara Palestina yang merdeka.

Konflik terbaru antara kelompok militan Hamas dan Israel sejak akhir pekan lalu menunjukkan bahwa kawasan itu tidak akan "menikmati stabilitas, keamanan, atau perdamaian" tanpa negara Palestina berdaulat di wilayah yang direbut Israel pada perang 1967, katanya.

Solusi dua-negara adalah satu-satunya pilihan, kata Abdullah di depan parlemen Yordania dalam pidato pembukaan sesi parlemen yang baru. "Kawasan kita tidak akan pernah aman atau stabil tanpa perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua-negara," katanya.

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • npr.org


Solusi dua-negara telah lama mendasari upaya perdamaian internasional, tetapi prosesnya menemui jalan buntu selama bertahun-tahun. Konflik saat ini membuat upaya itu semakin suram.

Sejak konflik itu meletup, Raja Abdullah telah terlibat dalam serangkaian upaya diplomasi dengan para pemimpin Barat dan kawasan yang menyerukan tindakan segera untuk meredam situasi, kata sejumlah pejabat.
Baca juga: Yordania tegaskan lagi sikap lindungi rakyat Palestina

Mereka mengatakan bahwa sang raja akan menyampaikan kekhawatiran Yordania kepada Antony Blinken saat menteri luar negeri AS itu tiba di Amman.  Blinken akan mengunjungi Israel sebelum ke Yordania pada Rabu.

Banyak penduduk Yordania, yang berbatasan dengan Tepi Barat, adalah orang Palestina, yang berharap wilayah itu serta Yerusalem Timur dan Gaza menjadi bagian dari negara Palestina merdeka.

"Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat harus didasarkan pada garis-garis yang ditetapkan 4 Juni 1967, di mana Yerusalem Timur menjadi ibu kotanya, agar siklus pembunuhan, yang sebagian besar korbannya adalah warga sipil tak berdosa, berakhir," kata Abdullah.

Keberanian Timnas Indonesia Zaman Bung Karno, Lepas Tiket Piala Dunia Gegara Tolak Israel

Brigade Al-Qassam, Sayap Militer Hamas Palestina

Photo :
  • AP Photo


Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, direbut Israel dari Yordania selama perang pada 1967. Perjanjian damai dengan Israel dinilai oleh sebagian besar warga Yordania telah mengorbankan hak orang-orang Palestina.

Luapan kemarahan terhadap Israel juga memicu unjuk rasa besar-besaran pada Selasa di tengah kota Amman, di mana ribuan demonstran meneriakkan dukungan pada Hamas. Mereka juga menuntut pemerintah Yordania menutup Kedutaan Besar Israel di Amman dan membatalkan perjanjian damai.

Kedubes Israel, di mana para demonstran Yordania berkumpul setiap hari, telah lama menjadi pusat unjuk rasa anti Israel setiap kali terjadi gejolak di Palestina.

Nasib Tragis Timnas Israel: Diboikot Main di Prancis, Degradasi dari UEFA Nations League A
Trofi Piala Dunia

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Sentimen anti Israel ternyata sudah terjadi sejak lama. Hal tersebut juga terjadi di dunia sepakbola.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024