Siapa Hamas, Kelompok Militan Palestina yang Berjuang Hancurkan Israel
- AP Photo
Palestina – Kawasan Timur Tengah, terutama di Jalur Gaza, kembali memanas karena naiknya eskalasi antara Israel dan Hamas Palestina. Serangan tersebut berawal saat kelompok Hamas melakukan serangan yang dianggap paling dahsyat hingga menembus perbatasan Israel.Â
Mereka menembakkan ribuan roket ke arah kota-kota besar di Israel, mengerahkan pasukan dan menyandera sejumlah warga. Militer Hamas menyebut serangan tersebut sebagai Operasi Badai Al-Aqsa yang dimulai sejak Sabtu, 7 Oktober 2023.Â
Tentara Israel atau Israel Defense Forces (IDF) pun tak tinggal diam dan langsung membalas serangan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan Operasi Pedang Besi untuk menghancurkan kelompok militan di Gaza itu.Â
Seperti diketahui, Hamas sendiri adalah singkatan dari Harakat al-Maqawana al-Islamiya yang berarti Gerakan Perlawanan Islam. Hamas juga dikenal dengan nama lain seperti At-Tiar Al-Islami (The Islamic Stream) atau Al-Athja Al-Islami (The Islamic Trend).Â
Melansir BBC, Hamas berdiri pada 1987 sejak dimulai Intifada Pertama alias gerakan serangan jihad terhadap Israel. Tujuan Hamas adalah memerdekakan Palestina dan menghancurkan Israel. Hamas dikenal memadukan dua ideologi yaitu nasionalisme dan Islamisme.Â
Di sisi lain, mereka juga memiliki program kesejahteraan sosial karena organisasi tersebut banyak mendirikan sekolah, rumah sakit, dan universitas di Gaza. Hamas menguasai Gaza sejak memenangkan pemilihan legislatif dan bisa mengalahkan pesaingnya, Fatah.Â
Kemenangan Hamas berawal saat Israel menarik pasukan dari Gaza pada 2005. Sejak saat itu, mereka sering berkonflik dengan Israel. Namun, Hamas dicap sebagai terorisme oleh Israel, AS, Inggris, Australia dan Uni Eropa karena memakai metode bom bunuh untuk mencapai tujuan.Â
Awal Mula Hamas
Hamas berawal dari Ikhwanul Muslimin (IM) yang aktif merekrut banyak anggota di kamp pengungsi Palestina. IM Gaza saat itu dipimpin oleh Sheikh Yassin yang aktif dengan kegiatan amal. Dia menggalang dana untuk mencetak tulisan karya Sayyid Qurb berisi pemikiran jihad.Â
Reputasi Sheikh Yassin disikapi berbeda oleh pemerintah Israel karena mereka khawatir hal tersebut akan menjadi ancaman di masa mendatang. Tapi sebaliknya, elite militer Israel tidak memandang ulama yang lumpuh itu sebagai ancaman dari kekuasaan.Â
Bagian dari Aliansi Regional
Meski dicap sebagai teroris oleh kebanyakan negara Barat, Hamas sendiri adalah bagian dari aliansi regional yang mencakup Iran, Suriah, dan kelompok Hizbullah di Lebanon yang telah menentang kebijakan Amerika Serikat terhadap Timur Tengah dan Israel.Â
Hamas dan Kelompok Jihad Islam, kelompok bersenjata terbesar kedua di kawasan, kerap bersatu melawan Israel. Tapi, hubungan mereka juga sempat tegang saat Hamas memberikan tekanan pada Jihad Islam untuk menghentikan serangan terhadap Israel.Â