Sekjen PBB Sangat Tertekan Dengan Rencana Israel Kepung Total Gaza

Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Sumber :
  • AP Photo/Hadi Mizban.

New York – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengaku "sangat tertekan" dengan keputusan Israel yang akan mengepung total Jalur Gaza, setelah kelompok Hamas melancarkan serangan akhir pekan lalu.

"Saya sangat tertekan dengan pernyataan Israel hari ini yang akan mulai mengepung total Jalur Gaza, tidak ada yang diperbolehkan masuk – tidak ada listrik, makanan, atau bahan bakar," kata Guterres.

Militer Israel menyatakan sudah mengaktifkan 300.000 tentara cadangan yang baru kali ini mereka lakukan. Israel juga akan memblokade total Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan Hamas yang menewaskan ratusan warga Israel dan memicu serangan udara balasan dari Israel.

Demi Menterinya yang Tolak Gencatan Senjata, Netanyahu Lanjutkan Operasi Militer di Tepi Barat

Arsip - Dalam foto yang diambil pada 11 Mei 2021 ini, terlihat asap hitam mengepul ke langit akibat ledakan yang disebabkan serentetan serangan israel di Kota Younis di Jalur Gaza bagian selatan.

Photo :
  • ANTARA/Yasser Qudih


Guterres mengatakan situasi di Gaza "sangat mengerikan" sebelum serangan mendadak yang dilakukan Hamas. Dia menambahkan bahwa keadaan "akan memburuk secara eksponensial saja."

Seraya menegaskan perlunya ada jaminan peralatan medis, makanan dan pasokan serta personel kemanusiaan lainnya, Guterres menyatakan bantuan dan masuknya pasokan penting ke wilayah tersebut harus tetap difasilitasi.

"Saya mendesak semua pihak dan pihak-pihak terkait agar memberikan akses kepada PBB untuk memberikan bantuan kemanusiaan mendesak kepada warga sipil Palestina yang terjebak dan tidak berdaya di Jalur Gaza," kata Guterres sambil mengimbau komunitas internasional agar  segera memobilisasi dukungan kemanusiaan.

Wamenlu: RI Tak Bisa Terima Relokasi Warga Gaza

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina

Photo :
  • aljazeera.com


Kelompok bersenjata Hamas menyerbu pagar perbatasan Israel-Gaza dari Gaza pada Sabtu untuk menewaskan tentara dan warga sipil Israel serta menyandera puluhan orang di daerah kantong Palestina berpantai tersebut.

Israel merespons dengan melancarkan pemboman besar-besaran di Gaza dan kemungkinan akan dilanjutkan dengan serangan darat ke wilayah yang telah mereka tinggalkan hampir dua dekade lalu setelah 38 tahun diduduki,

Serangan Hamas itu menyebabkan 800 warga Israel tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka, sedangkan dari pihak Palestina sudah lebih dari 500 warga tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan udara Israel. (Ant/Antara)

Korban Kecelakaan Mobil yang Dikemudikan Anak PNS Kemhan Meninggal
Presiden AS Donald Trump

Trump Klaim Tanpa Dirinya Warga yang Disandera Hamas di Gaza Tak Akan Pernah Kembali

Donald Trump mengkritik penanganan mantan Joe Biden terhadap Timur Tengah dengan mengatakan Biden tidak dapat mengamankan kesepakatan gencatan senjata.

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2025