Pangeran Saudi Mohammed bin Salman Nyatakan Dukungan Penuh untuk Palestina
- Istimewa
Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas eskalasi militer di Gaza, dan sekitarnya serta memburuknya situasi yang mengancam kehidupan warga sipil, serta keamanan dan stabilitas kawasan.
Melalui panggilan telepon, Putra Mahkota menegaskan kembali bahwa Arab Saudi, dalam komunikasi dengan semua pihak internasional dan regional, mengerahkan segala upaya untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung dan mencegah ekspansi di wilayah tersebut, menekankan perlunya mematuhi hukum kemanusiaan internasional, dan tidak menyasar warga sipil.
Dia juga menekankan pendirian berkelanjutan Kerajaan Arab Saudi terhadap rakyat Palestina, selalu mendukung negara itu untuk mencapai hak sah mereka atas kehidupan yang layak, mewujudkan harapan dan aspirasi mereka, dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi, melansir Saudi Press Agency, Selasa 10 Oktober 2023.
Abbas menyampaikan terima kasihnya kepada kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi, mengapresiasi sikap tegas dan upaya mereka untuk membela rakyat Palestina dan perjuangan mereka. Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga mengatakan kepada Abbas bahwa kerajaan Teluk terus “mendukung rakyat Palestina untuk mencapai hak sah mereka atas kehidupan yang layak, mencapai harapan dan aspirasi mereka, dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi,”
Hamas telah melancarkan serangan darat, udara dan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya. Israel mencatat 800 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan ke Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 687 orang.
Meningkatnya kekerasan di tengah spekulasi bahwa Arab Saudi, yang tidak pernah mengakui Israel, akan setuju untuk menormalisasi hubungan sebagai bagian dari kesepakatan yang akan memberikan jaminan keamanan dari Amerika Serikat, serta bantuan untuk mengembangkan program nuklir sipil.
Namun Pangeran MBS mengatakan pada bulan lalu bahwa masalah Palestina “sangat penting” bagi Arab Saudi, karena Palestina adalah rumah bagi situs paling suci umat Islam di Mekah dan Madinah. “Kita perlu menyelesaikan masalah ini. Kita perlu meringankan kehidupan rakyat Palestina,” kata Pangeran.
Para analis mengatakan kemajuan apa pun menuju normalisasi kini mendapat pukulan berat akibat pertempuran yang sedang berlangsung.