Detik-detik Hamas Serang Festival Musik di Perbatasan Gaza, Wanita Israel Diarak Setengah Telanjang
- (Foto AP/Tsafrir Abayov, File)
Tel Aviv – Sebuah video viral di media sosial, yang menunjukkan seorang wanita menari di sebuah festival musik dekat perbatasan Gaza-Israel, sebelum dia dibawa oleh militan Hamas.
Festival outdoor Tribe of Nova adalah salah satu target pertama pejuang Hamas ketika mereka melancarkan serangan brutal di wilayah Israel, pada Sabtu dini hari, 7 Oktober 2023.
Menurut rekaman grafis yang beredar di media sosial, menunjukkan seorang wanita hampir telanjang berbaring telungkup di bak truk pick-up bersama empat militan. Dia nampaknya sedang diarak di jalan-jalan.
Anggota keluarga mengidentifikasinya sebagai Shani Louk, seorang warga Jerman-Israel berusia 22 tahun.
VIVA Militer: Pasukan elite Angkatan Laut Israel, Shayetet 13
- ynetnews.com
Louk dinyatakan tewas dalam video tersebut, namun keluarganya masih berharap dia masih hidup. Di media sosial, sebuah video yang tampaknya diambil dari akun Instagram Louk menunjukkan dia dan orang-orang lain yang bersuka ria menari di festival sebelum penyerangan.
“Ini mungkin saat-saat terakhirnya sebelum Hamas menyerang festival musik,” tulis salah satu pengguna platform X.
Ibu Louk, Ricarda Louk, memohon informasi tentang putrinya dalam video yang dibagikan di media sosial itu.
“Kami dikirimi video di mana saya dapat dengan jelas melihat putri kami tidak sadarkan diri di dalam mobil bersama warga Palestina, dan mereka berkendara di sekitar Jalur Gaza,” katanya, dikutip dari Newsweek, Senin, 9 Oktober 2023.
"Saya meminta anda (semua) mengirimkan bantuan atau berita apa pun (mengenai putri saya) kepada kami. Terima kasih banyak."
Sememtara itu, sepupu Louk, Tomasina Weintraub Louk, mengatakan bahwa anggota keluarga telah berusaha mati-matian untuk menghubungi Louk, serta pacarnya yang orang Meksiko, tetapi tidak dapat tersambung.
“Kami tahu dia ada di pesta itu, tapi dia tidak menjawab,” ujarnya.
Meskipun wanita dalam video itu berbaring telungkup, dia mengatakan mereka mengenali Louk dari tato dan rambut gimbalnya. Dia menambahkan bahwa keluarganya memiliki secercah harapan jika Louk masih hidup.
Bibi Louk, Orly Louk, mengatakan bahwa keponakannya dibesarkan di Israel, tetapi Louk memang dikenal sebagai penjelajah dunia yang tidak pernah tinggal di satu tempat terlalu lama. Dia adalah seorang pasifis, kata bibinya, dan menolak untuk mengambil dinas militer yang wajib bagi orang Israel. Itu karena paspor Jermannya telah membantunya, tambahnya.
Dia mengatakan foto terakhir yang diposting keponakannya di media sosial adalah foto selfie cermin sebelum Louk berangkat ke festival. Gambar tersebut menunjukkan dia melihat ke samping, mengenakan riasan mata gelap dan syal menutupi rambut gimbalnya yang panjang.
“Dia sering memposting foto selfie di Instagram,” kata bibinya.
Menurut rekaman video lainnya, penyerangan festival musik tersebut menunjukkan seorang perempuan muda diculik oleh laki-laki yang mengendarai sepeda motor sambil berteriak minta tolong, sementara laki-laki lainnya dibawa pergi dengan tangan di belakang punggung.
Paramedis mengeluarkan sekitar 260 jenazah dari lokasi festival, menurut layanan penyelamatan Israel Zaka. Selain itu, Hamas juga menahan lebih dari 100 orang, belum termasuk lebih dari 30 orang yang dikatakan ditahan oleh kelompok militan Jihad Islam Palestina.
Gedung-gedung di Gaza hancur akibat serangan roket Israel.
- AP Photo/Yousef Masoud.
Penyelenggara festival mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa mereka membantu pasukan keamanan untuk menemukan orang hilang yang menghadiri acara tersebut.
"Kami menguatkan dan berbagi kesedihan atas keluarga yang hilang dan terbunuh,” kata pernyataan itu.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk membantu pasukan keamanan, terus melakukan kontak dengan mereka dan berada di daerah tersebut dalam pemindaian dan pencarian untuk menemukan orang hilang."
Dalam pernyataan itu, mereka juga menyampaikan kepada pihak-pihak terkait setiap informasi yang kami terima mengenai tambahan orang hilang.
