Danau Himalaya di India Jebol, 14 Orang Dinyatakan Tewas
- ANTARA/Reuters/Anuwar Hazarika
New Delhi – Hujan lebat menyebabkan danau glasial Himalaya di India meluap, dan menyebabkan banjir yang mematikan. Sejauh ini, setidaknya 14 orang tewas dan 102 orang dinyatakan hilang.
Selain itu, tim penyelamat yang berusaha mengevakuasi para penyintas juga terhambat oleh jembatan yang rusak dan sungai yang berarus deras, pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Danau Lhonak di negara bagian Sikkim meluap, pada Rabu, 4 Oktober 2022, dan menyebabkan banjir besar, yang menurut pihak berwenang berdampak pada 22.000 orang.
Ini adalah peristiwa cuaca mematikan terbaru di pegunungan Asia Selatan yang diduga disebabkan oleh perubahan iklim.
“Operasi pencarian dilakukan dalam kondisi hujan yang terus-menerus, air yang mengalir deras di sungai Teesta, jalan dan jembatan tersapu di banyak tempat,” kata juru bicara pertahanan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 5 Oktober 2023.
Hingga Kamis pagi, badan penanggulangan bencana negara mengatakan 26 orang terluka dan 102 orang hilang, 22 di antaranya adalah personel militer, dan sebelas jembatan hanyut.
Menurut rekaman video dari kantor berita ANI, menunjukkan air banjir melonjak ke kawasan padat penduduk, di mana beberapa rumah runtuh, pangkalan militer dan fasilitas lainnya rusak dan kendaraan terendam.
Departemen cuaca memperingatkan akan terjadinya tanah longsor dan gangguan penerbangan, karena diperkirakan akan terjadi lebih banyak hujan selama dua hari ke depan, di beberapa bagian Sikkim, dan negara bagian sekitarnya.
Selain itu, wilayah Sikkim terputus dari Siliguri di Benggala Barat karena jalan raya utama runtuh.
GT Dhungel, anggota Dewan Legislatif Sikkim mengatakan bahwa bensin dan solar sudah langka di ibu kota negara bagian, Gangtok, namun makanan mudah didapat.
Hujan deras menyebabkan curah hujan dalam jumlah besar dalam waktu singkat di danau glasial Lhonak, dan memicu banjir bandang di lembah Teesta, sekitar 150 km utara Gangtok dekat perbatasan dengan Tiongkok.
Menurut laporan pada tahun 2020 oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional India, mengatakan danau glasial terus bertambah dan menimbulkan potensi risiko besar terhadap infrastruktur hilir dan kehidupan, karena gletser di Himalaya berada dalam fase penyusutan akibat perubahan iklim.
“Sedihnya, ini adalah yang terbaru dari serangkaian banjir bandang mematikan yang melanda wilayah Hindu Kush-Himalaya pada musim hujan ini, dan menjadikan realitas kerentanan ekstrim wilayah ini terhadap perubahan iklim menjadi semakin nyata,” kata Pema Gyamtsho, direktur jenderal Pusat Internasional untuk Pengembangan Pegunungan Terpadu yang berbasis di Nepal.
Sementara itu, daerah pegunungan lainnya di India, serta wilayah tetangga Pakistan dan Nepal juga telah dilanda hujan lebat, banjir dan tanah longsor dalam beberapa bulan terakhir, yang menewaskan banyak orang.