Cerita Menegangkan Pangeran Johor Terjebak Teror Penembakan di Siam Paragon Bangkok
- ANTARA/Shutterstock.
Bangkok – Ini merupakan saat-saat yang mencemaskan bagi seorang Putra Mahkota Johor Malaysia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, ketika ia dan keluarganya berada di sebuah hotel dekat Siam Paragon Mall Bangkok, tempat penembakan mematikan terjadi.
Putra mahkota Johor mengatakan keluarganya sedang duduk di lobi hotel ketika penembakan dimulai.
Dia mengatakan orang-orang mulai berteriak dan bergegas masuk ke hotel dari mal pada saat itu. Mereka kemudian dilarikan ke tempat aman ke lantai bawah tanah hotel, katanya.
“Satu-satunya hal yang ada dalam pikiran saya adalah berapa banyak penembak di sana, senjata apa yang mereka miliki dan bagaimana situasinya," kata Ibrahim, dikutip dari New Straits Times, Kamis, 5 Oktober 2023.
“Kami harus waspada dan bersiap menghadapi keadaan apa pun, karena yang kami tahu saat itu hanyalah suara tembakan yang kami dengar," lanjutnya.
"Kami tidak memiliki informasi lain dan harus siap untuk apa pun. Saya masih punya gambaran, saya memberi tahu anak-anak saya, 'semuanya akan baik-baik saja. Babah dan Mama ada di sini' dan menyuruh mereka turun sambil menunggu mobil," katanya dalam postingan Facebook tadi malam, hanya beberapa jam setelah kejadian itu terjadi.
Tunku Ismail mengatakan dia dan tim keamanannya berdiri di depan keluarga tersebut untuk membuat perisai manusia untuk melindungi mereka hingga mereka dapat melarikan diri dari area tersebut.
“Idenya adalah untuk mengeluarkan keluarga dan tim saya dari sana. Istri saya memeluk semua anak kami, tetap diam, dan berusaha menenangkan mereka karena mereka ketakutan dan menangis," ucapnya.
"Saya berteriak sekeras-kerasnya kepada petugas keamanan kami agar membawa mobil ke ruang bawah tanah, dan membawa kami ke lokasi aman yang jauh dari tempat itu."
Tunku Ismail mengatakan dia menyuruh timnya untuk pergi ke kedutaan Malaysia di Thailand, namun sopirnya memberi tahu dia bahwa kedutaan Singapura lebih dekat, jadi dia menghubungi konsul jenderal Singapura di Johor untuk meminta bantuan, dan mereka aman di kedutaan Singapura.
“Saya menelepon perdana menteri Malaysia dan menteri pertahanan kami untuk memberi tahu mereka apa yang terjadi. Duta Besar Malaysia (untuk Thailand) juga bersama kami," kata dia menjabarkan.
“Setelah aman, kami akan ke bandara dan terbang kembali ke Johor. Sedihnya, saya melewatkan pertandingan JDT (Johor Darul Tazim) tetapi saya senang keluarga saya dan tim kami selamat," tambahnya.
Sekitar pukul 03.30 hari ini, dia mengabarkan di platform X, bahwa keluarga tersebut telah kembali dengan selamat ke Johor.
Sebagai informasi, akibat insiden penembakan brutal itu sedikitnya dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Namun laporan awal menyebutkan tiga orang tewas. Menurut laporan dari media lokal, seorang tersangka berusia 14 tahun telah ditangkap karena melepaskan senjata api di dalam mal.