Remaja 14 Tahun Didakwa Penembakan Brutal di Mal Thailand, Polisi Ungkap Motifnya

Ilustrasi penembakan.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

Bangkok – Pihak berwenang Thailand mendakwa seorang remaja berusia 14 tahun dengan tuduhan pembunuhan berencana dan kepemilikan senjata api ilegal, pada Rabu, 4 Oktober 2023, setelah terjadi penembakan brutal di mal Bangkok.

Warganet Puji Verrell Bramasta Saat Aktif di Mesir dan Thailand

Polisi menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan pistol yang dimodifikasi untuk menembakkan peluru kosong.

Dalam insiden itu, setidaknya dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam penembakan di pusat perbelanjaan Siam Paragon, pada Selasa, 3 Oktober 2023. Ini merupakan kekerasan senjata terbaru yang mengejutkan Thailand dalam tiga tahun terakhir.

Penembakan Massal di Towson Maryland, 1 Tewas dan 9 Luka-luka

Polisi Bangkok Tangkap Tersangka Penembakan di Siam

Photo :
  • Kepolisi Bangkok

"Tersangka menderita gangguan psikologis menjelang penembakan," kata polisi, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 4 Oktober 2023. 

Anggota Polri Masih Perlu Senjata Api meski Ada Kasus-kasus Penyalahgunaan, Menurut DPR

Namun, pengadilan menolak permintaan polisi untuk menahan remaja tersebut di fasilitas kesehatan mental dan malah memerintahkan dia ditahan di penjara untuk anak di bawah umur.

"Dia menghadapi lima dakwaan termasuk kepemilikan senjata api ilegal, membawa senjata api secara ilegal di depan umum, dan melepaskan senjata api secara ilegal di depan umum," ucap Mayor Jenderal Nakarin Sukhontawit.

Penembakan diketahui terjadi pada Selasa sore, di mal Siam Paragon lantai atas di jantung komersial Bangkok yang ramai. Insiden itu juga menyebabkan ratusan pembeli panik berhamburan ke pintu keluar, beberapa di antaranya berteriak ketika suara tembakan terdengar.

Ilustrasi penembakan.

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock.

Selain itu, seorang warga negara Tiongkok dan Myanmar juga dilaporkan tewas.

Tersangka diketahui telah menyerahkan diri setelah polisi berhasil melumpuhkannya di sebuah toko furnitur desainer.

Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin pada hari Rabu berjanji akan melakukan tindakan pencegahan setelah penembakan itu menimbulkan pertanyaan baru mengenai pengendalian senjata di negara tersebut.

Dia juga mengheningkan cipta selama satu menit di mal Siam Paragon sebelum menyampaikan belasungkawa pemerintah kepada keluarga korban.

"Saya yakin Siam Paragon dan pejabat pemerintah melakukan yang terbaik untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan,” ujarnya.

“Biarlah ini menjadi satu-satunya dan terakhir. Saya bersikeras bahwa kami akan memberikan prioritas pada tindakan pencegahan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya