Kevin McCarthy, Ketua DPR AS Dipecat, Ini Penyebabnya!

Anggota Kongres AS Kevin McCarthy.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Xinhua.

Washington – Kevin McCarthy dipecat, pada Selasa, 3 Oktober 2023, sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dalam pemberontakan brutal dan bersejarah yang dilakukan oleh Partai Republik. McCarthy dituduh melakukan serangkaian pelanggaran dan kerja sama dengan Partai Demokrat.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Manuver tersebut menunjukkan tingkat pertikaian di antara para anggota Partai Republik menjelang pemilihan presiden tahun 2024, dengan calon kandidatnya, Donald Trump.

Majunya Trump dalam pemilu 2024, merupakan sebuah sejarah sebagai satu-satunya mantan atau presiden yang menjabat yang menghadapi dakwaan pidana.

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

Anggota Kongres AS Kevin McCarthy.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Xinhua.

Dilansir dari New Straits Times, Rabu, 4 Oktober 2022, pemecatan seorang ketua DPR untuk pertama kalinya dalam 234 tahun sejarah DPR hanya didukung oleh segelintir kelompok garis keras Partai Republik sayap kanan.

Pasukan Turki Siaga di Perbatasan Suriah, Milisi Kurdi Jadi Incaran

Namun, DPR hampir terpecah secara merata dan dengan Partai Demokrat bergabung dengan delapan anggota Partai Republik, alih-alih ikut serta dalam penyelamatan McCarthy dari jabatannya.

"Saya akhirnya menjadi Ketua DPR ke-55. Ini merupakan salah satu penghargaan terbesar. Saya menyukai setiap menitnya," kata McCarthy yang berhati-hati kepada wartawan setelah pemungutan suara.

Dia juga menjelaskan bahwa dirinya tidak berencana untuk mencalonkan diri lagi.

“Dan satu hal yang ingin saya sampaikan kepada anda adalah melakukan hal yang benar tidak selalu mudah, namun hal ini perlu. Saya tidak menyesal telah memilih pemerintahan daripada keluhan.”

Gedung DPR Amerika Serikat (AS), Capitol Hill.

Photo :
  • Pixabay.

Mantan pengusaha berusia 58 tahun itu telah memicu kemarahan di kalangan konservatif ketika ia meloloskan dana sementara bipartisan pada akhir pekan, yang didukung oleh Gedung Putih untuk mencegah penutupan pemerintah.

Matt Gaetz, seorang tokoh konservatif di Florida, yang memaksakan pemungutan suara untuk pencopotan jabatan tersebut, bertaruh bahwa ia dapat menggulingkan McCarthy hanya dengan sedikit anggota Partai Republik.

“Alasan Kevin McCarthy turun hari ini adalah karena tidak ada yang mempercayai Kevin McCarthy,” kata Gaetz.

"Kevin McCarthy telah membuat banyak janji yang bertentangan, dan ketika semuanya sudah jatuh tempo, dia kalah."

Nancy Mace dari Partai Republik di Carolina Selatan mengungkapkan bahwa dia juga pernah kecewa dengan McCarthy karena janjinya untuk membuat undang-undang untuk pemungutan suara yang tidak pernah dipenuhi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya