Bantuan dari AS Terancam Hilang, Begini Respons Ukraina
- AP Photo/Patrick Semansky.
Kyiv – Ukraina menepis alami goncangan setelah Kongres Amerika Serikat (AS) memutuskan tidak memberikan bantuan dalam rancangan undang-undang daruratnya untuk mencegah penutupan pemerintah atau shutdown.
"Kami tidak merasa bahwa dukungan AS telah hancur...karena Amerika Serikat memahami bahwa yang dipertaruhkan di Ukraina jauh lebih besar daripada hanya Ukraina," ujar Kuleba kepada wartawan saat menyambut kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menjelang pertemuan para Menlu Uni Eropa di Kyiv seperti dilansir dari BBC, Rabu, 3 Oktober 2023.
"Ini soal stabilitas dan prediktabilitas dunia, dan oleh karena itu, saya meyakini kita akan mampu menemukan solusi yang dibutuhkan," cetusnya.
Pemilu sudah dekat di beberapa negara Barat, terutama di AS yang akan dihelat pada tahun depan di mana mantan Presiden Donald Trump memimpin kubu Partai Republik dalam upayanya untuk kembali ke Gedung Putih.
Beberapa pendukung Trump dari sayap kanan di Kongres AS telah menyerukan penghentian bantuan Ukraina. Partai Republik sudah menguasai Dewan Perwakilan Rakyat, salah satu dari dua majelis di Kongres AS.
Meskipun sebagian besar anggota parlemen dari Partai Republik masih mendukung Kiev, Ketua DPR, Kevin McCarthy, terpaksa bergantung pada Partai Demokrat untuk meloloskan kebijakan akhir pekan ini agar pemerintah tetap berjalan, dan mungkin perlu mengandalkan mereka lagi untuk mendukung rancangan undang-undang yang mendanai Ukraina.
Kelompok sayap kanan Partai Republik mengancam akan mencoba memecatnya. Pemerintahan Presiden Joe Biden berharap DPR akan meloloskan kebijakan untuk menjaga aliran bantuan ke Ukraina.
Biden pada hari Minggu menekan anggota Kongres dari Partai Republik untuk mendukung bantuan tersebut, dengan mengatakan bahwa dia muak dan lelah dengan jurang politik yang hampir menutup pemerintahan.
Kuleba mengatakan Ukraina melakukan diskusi yang sangat mendalam dengan kedua anggota Kongres, Partai Republik dan Demokrat, dan memperkirakan bantuan akan terus berlanjut.
Sementara itu, Rusia memuji pemungutan suara di Kongres AS sebagai tanda meningkatnya perpecahan di negara-negara Barat, meskipun Kremlin memperkirakan Washington akan terus mendukung Kiev.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, penghilangan bantuan untuk Ukraina adalah fenomena sementara.
"Amerika akan terus terlibat dalam konflik ini, bahkan terlibat secara langsung," ujar Peskov.
“Tetapi kami telah berulang kali mengatakan sebelumnya bahwa menurut perkiraan kami, kelelahan akibat konflik ini, kelelahan karena sponsor yang sepenuhnya tidak masuk akal dari rezim Kiev, akan meningkat di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat,” pungkasnya.