Masjid di Sarawak Malaysia Terapkan Ceramahan Salat Jumat dengan Bahasa Inggris
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
Sarawak – Satu-satunya negara bagian di Malaysia masih mengakui bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Sikap tersebut ditegaskan kembali oleh pemerintah Sarawak dengan menerapkan khotbah di masjid-masjid dalam bahasa Inggris.
Negara bagian Malaysia Timur memperluas penggunaan bahasa Inggris di masjid-masjid, di mana Perdana Menteri Sarawak, Datuk Seri Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg mengumumkan bahwa masjid baru di Kuching akan menyampaikan ceramah Jumat atau dalam bahasa Inggris.
Menurut Unit Komunikasi Publik (UKAS) Sarawak, masjid tersebut saat ini sedang dikembangkan di Jalan Simpang Tiga Kuching dan akan menggantikan Masjid Darul Ittihaad.
Johari juga menambahkan, setelah selesai dibangun, masjid akan menyampaikan ceramah dalam bahasa Inggris untuk memudahkan mereka yang tidak mahir berbahasa Melayu untuk memahaminya.
"Kami akan meminta Departemen Agama Islam (Sarawak) agar khotbah selama salat Jumat dilakukan dalam bahasa Inggris," katanya, dikutip dari World of Buzz, Rabu, 27 September 2023.
"Hal ini akan memungkinkan lebih banyak orang untuk memahami khotbah terutama non-Melayu yang beragama Islam dan tidak fasih berbahasa Melayu tetapi lebih mahir berbahasa Inggris," tambahnya.
Lebih lanjut, Johari juga menjelaskan aturan tersebut akan serupa dengan Masjid Al-Falah di Orchard Road Singapura yang selama ini menggunakan bahasa Inggris untuk ceramah salat Jumat.
Dia juga mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa Inggris dalam ceramah Salat Jumat bukan hanya diterapkan di Sarawak, tetapi di Singapura sudah lebih dulu.
“Di Singapura, ada masjid tidak jauh dari Ascott Hotel yang khotbahnya dalam bahasa Inggris,” pungkasnya.
Perdana Menteri Sarawak itu mengutip bahwa jumlah Muslim di negara bagian tersebut telah meningkat dari 28 persen menjadi 34 persen, menurut Departemen Statistik Malaysia (DoSM) pada 2020.