Tiket Teater Tempat Pembunuhan Presiden AS Abraham Lincoln Terjual Rp 4 Miliar dalam Lelang
- Britannica
VIVA Dunia – Dua tiket balkon baris depan dari malam mantan presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln dibunuh di dalam Teater Ford telah terjual di lelang dengan harga $262.500 atau Rp4 miliar.
Tiket berbentuk trapesium dengan sudut yang diyakini telah terpotong saat masuk, berasal dari pertunjukan "Our American Cousin" di Playhouse DC dan bertanggal 14 April 1865.
Tiket tersebut untuk kursi 41 dan 42, dengan bagian "D" ditulis dengan pensil untuk area lingkaran pakaian teater.
Tiket teater tempat pembunuhan Abraham Lincoln
- New York Post
Tiket tersebut dilaporkan menawarkan pemandangan tanpa halangan mengenai pembunuhan sang presiden, yang ditembak oleh simpatisan Konfederasi bernama John Wilkes Booth.
"Kotak Kepresidenan yang ditempati oleh keluarga Lincoln juga terletak di area dress circle, kurang lebih tepat di seberang kursi baris depan yang diwakili oleh dua tiket ini,” menurut lelang potongan sejarah pada tahun 2002 sebelumnya, yang kemudian dihargai $83.650 atau Rp1,2 miliar, sebelum penjualan dari RR Auction yang berbasis di Boston.
"Tiket Ford’s Theater jenis ini, tanggal 14 April 1865 sangat langka. Catatan lelang tidak menunjukkan adanya contoh lain yang ditawarkan sejak penjualan aslinya sebagai bagian dari Koleksi Forbes pada tahun 2002,” menurut RR Auction, melansir New York Post, Selasa, 26 September 2023.
Tiket langka lainnya dari pertunjukan tersebut, yang disimpan di Perpustakaan Houghton Harvard, digunakan untuk memverifikasi keaslian dua potongan potongan gaun tersebut melalui konsistensi. Anehnya, tiket dress cycle bukanlah tiket termahal yang terjual di Ford’s Theatre malam itu, meskipun Lincoln hadir di sana.
Saat itu, tempat Lincoln duduk berharga total 75 sen, sedangkan tempat duduk orkestra dihargai $1, menurut sebuah iklan yang diarsipkan di Perpustakaan Kongres.
Tiket lingkaran keluarga adalah yang termurah dengan harga 25 sen, sedangkan tiket pribadi berharga $6 atau $10.
Booth, seorang aktor yang mengenal teater dengan baik, menggunakan keakrabannya untuk menyelinap ke stan Lincoln, stan yang diduduki presiden dengan istrinya, Mary Todd Lincoln.
Setelah Booth menembakkan peluru yang fatal, dia melompat ke atas panggung, melukai kakinya, dan meneriakkan moto negara bagian Virginia, “Sic semper tyrannis” bahasa Latin yang memiliki arti “Demikianlah selalu bagi para tiran”, sebelum tertatih-tatih untuk melarikan diri dengan menunggang kuda.
Dia berhasil kabur selama 12 hari tetapi ditembak mati oleh pasukan Union yang menemukan si pembunuh bersembunyi di gudang Virginia, yang mereka bakar untuk memaksanya keluar.
Pembunuhan Lincoln, yang terjadi beberapa hari setelah berakhirnya Perang Saudara, adalah bagian dari plot yang lebih besar untuk memenggal kepala pemerintah AS yang baru saja bersatu kembali.
Pembunuhan Abraham Lincoln
- Britannica
Rekan konspirator Booth juga menargetkan Wakil Presiden Andrew Johnson dan Menteri Luar Negeri William H. Seward.
Kaki tangannya, Lewis Powell menikam Seward berulang kali di dalam kamar tidurnya, tetapi sekretarisnya selamat dan pulih.
Johnson tidak pernah diserang karena calon pembunuh George Atzerodt mundur dari rencana tersebut. Artefak lain pada era tersebut, edisi pertama debat Lincoln-Douglas yang ditandatangani Lincoln, terjual dengan harga hampir $594.000 pada lelang hari Sabtu.
