Alami Nyeri Perut, Pria Nepal Ini Syok Saat Temukan Pisau di Dalam Perutnya
- Istimewa
Nepal – Seorang pria yang mengalami keluhan sakit perut, mendadak syok saat pergi ke rumah sakit dan menemukan sebilah pisau berukuran 6 inci di dalam perutnya. Pria berusia 22 tahun dari Nepal itu sebelumnya ditikam saat terlibat perkelahian sehari sebelumnya.
Saat itu, petugas kesehatan di toko medis setempat menjahit lukanya, namun tidak memeriksa apakah pisau tersebut masih ada di dalam tubuhnya, karena tidak ada petunjuk visual mengenai benda itu.
Keesokan harinya, pria itu pergi ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kiri bawah secara terus menerus, tanpa ada tanda-tanda mual, muntah, diare, atau sembelit.
Setelah dilakukan rontgen, dokter kemudian menemukan bahwa pisau besar itu memang masih ada di dalam perut pria itu dan melayang melintasi perutnya dari sisi kanan ke kiri. Benda tajam itu juga diduga melukai organ dalam lainnya, menurut laporan kasus di jurnal Cureus.
Sebagai informasi, luka tusuk dapat menyebabkan kehilangan banyak darah di dalam tubuh, dan dapat menusuk serta merusak organ dalam perut. Penusukan juga dapat menyebabkan peritonitis (radang selaput perut), serta infeksi besar.
Ada sekitar 88.000 penyerangan dengan pisau atau alat pemotong di AS pada tahun 2021, menurut Statista, sekitar 1.000 di antaranya meninggal.
“Ini merupakan kondisi yang berpotensi mengancam nyawa jika pisau berada dekat dengan organ vital di perut,” kata laporan kasus tersebut, dikutip dari Newsweek, Kamis, 21 September 2023.
Detail yang paling menakjubkan dari kasus ini adalah bahwa pisau itu tidak hanya tertinggal di dalam tubuh pria tersebut, tetapi juga telah berpindah ke perutnya pada hari sejak penikaman, tanpa menyebabkan cedera tambahan.
Luka kecil di bagian hati pria tersebut diperkirakan terjadi pada saat penikaman awal, bukan pada saat penusukan berikutnya, mengingat lokasi luka tusuk tersebut. Selain itu, terdapat sedikit darah yang ditemukan di dalam tubuh pasien, dan tidak ada isi usus, yang menunjukkan bahwa pisau tersebut menusuk saluran pencernaan.
"Potensi bahaya benda tajam yang bergerak bebas di dalam rongga perut cukup signifikan, dengan risiko tinggi terjadinya cedera tambahan pada organ dan pembuluh darah,” tulis para penulis dalam laporan kasus tersebut.
Setelah proses pemeriksaan, pisau itu akhirnya dikeluarkan dari tubuh pria itu oleh ahli bedah. Setelah itu dia sembuh dengan cepat, dan baru bisa keluar dari rumah sakit lima hari kemudian.
Sangat sedikit kasus seperti ini yang tercatat sebelumnya. Benda-benda yang lebih kecil kadang-kadang tersangkut di dalam perut, seperti kasus seorang balita dari Peru yang menelan delapan jarum di sebuah peternakan.
Ditemukan jarum-jarum tersebut tersangkut di seluruh tubuhnya, beberapa di antaranya berada di dekat kandung kemih dan rektum.