Maraknya Mata-mata China Diseluruh Dunia Bisa Timbulkan Perpecahan

VIVA Militer: Ilustrasi spionase China
Sumber :
  • Youtube

Jakarta – China kembali mendapatkan sorotan dunia setelah dua mata-mata Tiongkok, tertangkap oleh Kepolisian Inggris baru-baru ini.

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Pemerintah Inggris menyebut mata-mata Beijing menjadikan pejabat Inggris yang memiliki posisi sensitif dalam politik, pertahanan, dan bisnis sebagai target sekaligus bagian dari operasi yang semakin canggih, untuk mendapatkan akses, informasi maupun rahasia negara.

Sebelum mata-mata Tiongkok tertangkap pada Bulan Maret, Parlemen Inggris sempat mempertanyakan pendekatan pemerintah terhadap ancaman yang dapat ditimbulkan oleh Tiongkok tidak memadai, mengingat aktifnya eskalasi aksi spionase Beijing.

Anti Mainstream! Objek Wisata Ini Berada di ketinggian 5.000 Kaki, Pecinta Petualangan Wajib Coba

Seorang polisi wanita di China menerapkan penggunaan kacamata pendeteksi penjahat.

Photo :
  • VIVA/techcrunch

Komite Intelijen dan Keamanan Inggris juga melaporkan Beijing berhasil menembus setiap sektor perekonomian Inggris, dan para menterinya terlalu lambat dalam menangani ancaman tersebut.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Menanggapi hal ini, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) menyebut aksi spionase yang dilakukan China, bukan saja telah membuat gaduh. Namun juga dapat memicu konflik antar bangsa dan antar negara di dunia.

Peneliti senior CENTRIS, AB Solissa, mengungkapkan laporan Komite Intelijen dan Keamanan Inggris menyebutkan bahwa lemahnya pengawasan pemerintah Inggris, telah dimanfaatkan oleh ‘James Bond’ China untuk menyusup ke negara tersebut.

“Di media massa, disebut Komite Intelijen dan Keamanan Inggris telah 4 tahun melakukan penyelidikan dengan kesimpulan, Tiongkok diketahui terlibat dalam serangan ‘seluruh negara’ terhadap Inggris,” kata AB Solissa kepada wartawan, Senin, 18 September 2023.

Dalam kesimpulan Komite Inteleien dan Keamanan Inggris, pendekatan pemerintah Inggris sama sekali tidak memadai dan didominasi oleh kepentingan ekonomi jangka pendek saja. CENTRIS menyebut badan intelijen dalam negeri Inggris, MI5 telah mengatakan, pihaknya melakukan investigasi tujuh kali lebih banyak terhadap aktivitas Tiongkok dibandingkan pada tahun 2018.

Investigasi yang dilakukan M15 rencananya akan lebih banyak lagi, di mana Pemerintah Inggris telah membentuk unit untuk melindungi pemilu dari campur tangan asing. Di 2022 lalu, MI5 juga mengeluarkan peringatan keamanan, dan memperingatkan anggota parlemen bahwa tersangka mata-mata Tiongkok terlibat dalam aktivitas campur tangan politik di Inggris.

“Ada juga laporan surat kabar Inggris pada minggu ini yang memuat berita, MI5 telah memperingatkan partai yang berkuasa bahwa dua kandidat potensial untuk menjadi anggota parlemen adalah mata-mata Tiongkok,” tutur AB Solissa.

Pemerintah Inggris sendiri telah menyatakan pihaknya secara rutin memeriksa pejabat, dan telah menyiapkan perangkat lunak untuk membantu mengidentifikasi profil palsu di media sosial. Kekhawatiran terhadap aktivitas Tiongkok di Inggris kian meningkat sejak akhir pekan lalu, setelah ditangkapnya seorang peneliti parlemen, karena dicurigai menjadi mata-mata Tiongkok.

Pemerintah Inggris menyebut skema perekrutan Tiongkok, telah mencoba memburu warga negara Inggris dan sekutunya yang menduduki posisi-posisi penting, dan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang sensitif.

Peneliti asal Beijing yang ditangkap, langsung menyangkal jika dirinya sebagai ‘James Bond China’. Hal itu juga membangkitkan amarah anggota parlemen Inggris dengan menyerukan pemerintah agar segera mengambil sikap yang lebih keras kepada Tiongkok.

“Lucunya, Kementerian Luar Negeri China menyebut tuduhan mata-mata yang diklaim Pemerintah Inggris berasal dari Tiongkok sama sekali tidak berdasar,” pungkas AB Solissa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya