Varian Covid-19 Terbaru Ditemukan di 4 Negara Ini

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA Dunia – Varian baru virus corona yang disebut BA.2.86 telah terdeteksi di Jerman untuk pertama kalinya, kata Robert Koch-Institut (RKI). 

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Dalam laporan mingguannya, badan pemerintah federal itu mengatakan varian tersebut, yang juga dikenal sebagai Pirola, telah ditemukan pada minggu menjelang 27 Agustus lalu. Infeksi saluran pernapasan akut telah meningkat di Jerman sejak bulan Juli, lapor RKI lebih lanjut. 

BA.2.86 sejauh ini telah terdeteksi di beberapa negara, antara lain Denmark, Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut BA.2.86 sebagai salah satu dari tujuh “varian yang sedang dipantau”, yang merupakan tingkat terendah dari tiga tingkatan dalam sistem pelacakan badan PBB. 

WHO Tetapkan TBC Penyakit Menular Paling Mematikan

Vaksin Covid-19 nasal atau hidung.

Photo :
  • New York Post

Para ahli mengatakan hal ini penting karena menunjukkan banyak perbedaan dari versi virus Corona sebelumnya. 

Ciut Colek Rusia, Jerman Setop Rudal Taurus ke Ukraina?

Hal ini dapat mempengaruhi reaksi orang yang sudah diimunisasi atau divaksin terhadapnya. “BA.2.86 mungkin lebih mampu menyebabkan infeksi pada orang yang sebelumnya pernah menderita COVID-19 atau yang telah menerima vaksin COVID-19,” menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, melansir DW, Kamis, 14 September 2023. 

Data awal menunjukkan bahwa vaksin akan memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut, kata WHO.

Pekan lalu, WHO memperingatkan mengenai "tren COVID-19 menjelang musim dingin di belahan bumi utara" pada konferensi pers virtual. Dikatakan bahwa varian virus corona baru yang disebut EG.5, juga dikenal sebagai Eris, sedang meningkat secara global. WHO telah mengkategorikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian", satu di atas BA.2.86, namun belum menjadi "varian yang menjadi perhatian". 

Data mengenai infeksi virus Corona saat ini terbatas karena banyak negara telah berhenti melaporkan kematian dan rawat inap. 

Para ahli memperingatkan bahwa sangat penting bagi negara-negara untuk terus melaporkan statistik terkait Covid-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya