Dikecam Karena Hanya Terima Bantuan dari 4 Negara, Maroko Beralasan Bukan Karena Kesombongan

Keluarga korban gempa Maroko tidur di luar rumahnya yang runtuh.
Sumber :
  • AP Photo/Mosa'ab Elshamy

VIVA Dunia – Pihak berwenang Maroko mendapat kecaman karena menerima bantuan luar negeri yang terbatas meskipun tim penyelamat tengah berjuang untuk mencapai daerah-daerah terpencil yang paling terkena dampak gempa dahsyat hari Jumat yang telah merenggut lebih dari 2.800 nyawa.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

Hanya tim pencarian dan penyelamatan dari Inggris, Qatar, Spanyol, dan Uni Emirat Arab (UEA) yang diizinkan beroperasi di lapangan oleh otoritas Maroko, meskipun ada banyak tawaran dari pemerintah di seluruh dunia.

Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter, gempa paling mematikan di negara ini dalam lebih dari enam dekade, melanda Marrakesh dan wilayah terpencil Pegunungan Atlas Tinggi yang terletak sekitar 75 kilometer, sebelah barat kota bersejarah tersebut.

Ombudsman Usul Bansos Tak Boleh Lagi Berbentuk Beras atau Uang 

Jenazah korban tewas gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023.

Photo :
  • AP Photo/Mosaab Elshamy

Qatar telah mengirimkan bantuan kemanusiaan, tim pencarian dan penyelamatan serta kendaraan, termasuk truk penyelamat, ke wilayah yang terkena dampak gempa, menurut laporan Doha News.

840 Dus Mi Instan dan 1.080 Selimut Diberikan ke Korban Banjir di Sukabumi

Unit pencarian dan penyelamatan militer Spanyol dengan 56 penyelamat dan empat anjing pelacak tiba di Maroko pada hari Minggu, kata Kementerian Pertahanan Spanyol. Pesawat militer lain dengan 30 penyelamat dan empat anjing pencari juga diberangkatkan.

Pada hari Minggu, Inggris mengatakan pihaknya mengerahkan 60 spesialis pencarian dan penyelamatan, empat anjing pencari, peralatan penyelamat, dan tim penilai medis.

Tim penyelamat dan ambulans polisi UEA juga telah dikerahkan.

Sementara itu, Tunisia, Aljazair, Perancis, Jerman, Italia, Kanada, dan tentu turut serta PBB, semuanya menyatakan siap melakukan intervensi namun masih menunggu pihak berwenang memberikan tanggapan dan lampu hijau.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) biasanya mengelola respons internasional terhadap bencana besar dan keadaan darurat melalui badan-badannya, Pengkajian dan Koordinasi Bencana (UNDAC) dan Kelompok Penasihat Pencarian dan Penyelamatan Internasional (INSARAG).

Badan-badan PBB dapat dikerahkan dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah pemberitahuan, dan diberangkatkan berdasarkan permintaan dari pemerintah yang terkena dampak serta residen PBB atau koordinator kemanusiaan di negara tersebut. Durasi penerapannya biasanya antara dua dan empat minggu.

Namun, pemerintah Maroko belum meminta bantuan mereka. Mereka siap melakukan intervensi tetapi menunggu tanggapan pihak berwenang.

Jens Laerke, wakil juru bicara OCHA, mengatakan bahwa “PBB telah mengirimkan tim ahli darurat untuk menawarkan dukungan kami dalam penilaian, koordinasi dan respons terhadap upaya yang dipimpin pemerintah,” ujarnya, mengutip Al Jazeera, Rabu, 13 September 2023.

“Tim PBB ini dikirim atas permintaan koordinator residen PBB di Maroko,” lanjut Laerke, sambil mencatat bahwa “INSARAG tersedia sebagai jaringan untuk respons tim pencarian dan penyelamatan perkotaan (USAR), namun belum menerima permintaan apa pun dari pemerintah."

“Pemerintah Maroko lah yang menentukan dukungan apa yang mereka anggap perlu. Kami terus berkomunikasi erat dengan pihak berwenang mengenai masalah ini,” kata Laerke.

“Dalam bencana sebesar ini, PBB siap mendukung masyarakat dan pemerintah Maroko,” tambahnya.

Meskipun Amerika Serikat telah mengirimkan tim kecil ahli bencana ke Maroko untuk menilai situasi, Amerika juga menyatakan siap untuk berbuat lebih banyak.

Kementerian dalam negeri Maroko dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu mengatakan bahwa penerimaan bantuan dari empat negara pada awalnya merupakan keputusan yang dibuat “berdasarkan penilaian yang tepat terhadap kebutuhan di lapangan”, dan mencatat bahwa ini bukanlah penolakan terhadap tawaran negara lain. Kementerian menambahkan bahwa bantuan yang tidak terkoordinasi dengan baik akan menjadi kontraproduktif.

Abdelmalek Alaoui, presiden Institut Intelijen Strategis Maroko, mengatakan bahwa dia yakin “tidak ada geopolitik” di balik keputusan Maroko untuk selektif dalam menerima bantuan sejauh ini.

“Semua bantuan internasional diterima di Maroko, namun harus diorganisir dan diberikan dengan cara yang tepat,” katanya.

"Anda hanya memiliki satu jalan, Anda memiliki barisan logistik yang sangat panjang yang berusaha mencapainya. Anda harus memastikan bantuan tersebut tidak menambah masalah pada masalah,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya