Ternyata Ini Isi Kereta Super yang Antar Kim Jong Un ke Rusia Bertemu Putin
- The Guardian
Pyongyang – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan kereta khusus untuk berkunjung ke negara sekutunya, Rusia. Kim dan rombongan dilaporkan tiba di Rusia pada hari Selasa, 12 September 2023 waktu setempat.
Hingga kini, Kremlin belum memberikan jadwal dan tempat pertemuan Kim dengan Putin. Pemerintah Rusia hanya menyatakan Kim dan delegasinya akan tinggal selama beberapa hari.
VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
- msnbc.com
Dilansir dari Business Insider, Rabu, 13 September 2023, Kim dan rombongan menggunakan kereta berwarna hijau khaki dan garis kuning. Kereta ini memiliki 21 gerbong dengan jok kulit mewah.
Menurut laporan, gerbong-gerbong itu mencakup restoran dengan sajian anggur Prancis hingga lobster.
"Mungkin untuk memesan hidangan apa saja dari masakan Rusia, China, Korea, Jepang, hingga Prancis," tulis salah satu pejabat Rusia, Konstantin Pulikovsky dalam buku berjudul Orient Express.
Di dalam gerbong juga terdapat layar monitor datar, dan sofa-sofa berwarna merah beludru. Foto-foto dari media pemerintah Korut juga memberikan gambaran langka di dalam kendaraan itu.
Lawatan Kim kali ini merupakan pertama sejak pandemi Covid-19 mulai mengglobal. Kim, sebagaimana pemimpin Korut lain, jarang melakukan perjalanan ke luar negeri. Lawatan ke luar negeri terakhir dia berlangsung pada tahun 2019.
Ketika itu, Kim pergi ke Vladivostok, Rusia. Pemimpin Korut ini juga menggunakan kereta yang sama. Kim menghabiskan lebih dari 20 jam perjalanan dengan jarak sekitar 1.180 kilometer dari Pyongyang ke Vladivostok.
Kim Jong-un dan Vladimir Putin saat bertemu di Vladivostok.
- AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool)
Kereta mewah ini dijaga sangat ketat oleh agen keamanan Korut. Selain menjaga kereta, mereka juga mengkondisikan rute dan stasiun yang akan datangi Kim Jong Un. Para petugas ini juga akan melakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada bom dan ancaman lainnya.
Iran Dukung Upaya Rusia Stop "Mesin Pembunuh Israel" Bantai Warga Sipil di Lebanon
Seorang penasihat senior Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis mengatakan Teheran mendukung upaya Rusia untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dengan Lebanon.
