2.000 Tewas dan Ribuan Hilang Disapu Banjir Bandang di Libia timur
- The Press Office of Libyan Prime Minister/CNA.
Jakarta – Pihak berwenang di Libia timur mengungkapkan paling sedikit 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang setelah banjir bandang menghantam kota Derna menyusul badai besar dan hujan.
Juru Bicara Tentara Nasional Libia (LNA) yang menguasai Libya timur, Ahmed Mismari, berkata dalam jumpa pers yang disiarkan televisi, Senin 12 September 2023, bahwa malapetaka itu terjadi setelah bendungan di atas Derna ambrol, sampai kemudian "menghanyutkan seluruh lingkungan beserta penduduknya ke laut". Mismari menyebutkan jumlah orang hilang mencapai 5.000-6.000 orang.
Sebelumnya pada Senin, kepala kelompok bantuan Bulan Sabit Merah di wilayah tersebut mengatakan jumlah korban tewas di Derna mencapai 150 orang dan diperkirakan bakal mencapai 250 orang. Reuters belum bisa memverifikasi angka tersebut.
Libia secara politik terbagi antara timur dan barat. Layanan publik di negara itu hancur sejak pecah pemberontakan dukungan NATO pada 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun. Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur negara ini.
Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang dan berfungsi sebagai kepala negara di negara yang terpecah belah itu meminta bantuan komunitas internasional. "Kami menyeru negara-negara persaudaraan dan sahabat serta organisasi internasional untuk memberikan bantuan," kata presidium itu.
Osama Hamad, kepala pemerintahan wilayah timur, mengatakan kepada televisi lokal bahwa lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang.
Setelah menghantam Yunani pekan lalu, Badai Daniel menyapu Mediterania pada Minggu, membanjiri jalan-jalan dan menghancurkan berbagai bangunan di Derna, serta menghantam permukiman lain di sepanjang pantai, termasuk kota Benghazi yang merupakan kota terbesar kedua di Libia.
Video Derna menunjukkan arus deras yang mengalir melalui pusat kota di mana sebelumnya terdapat saluran air yang jauh lebih sempit. Bangunan-bangunan yang hancur berdiri di kedua sisi jalan. Televisi Almostkbal di Libia Timur menyiarkan cuplikan yang menunjukkan orang-orang telantar di atap kendaraan mereka sembari meminta tolong dan banjir pun menghanyutkan mobil-mobil itu.
"Jumlah korban hilang mencapai ribuan, dan korban tewas melebihi 2.000 orang. Seluruh kampung di Derna lenyap, bersama dengan penduduknya… dihanyutkan air," kata Osama Hamad kepada al-Masar TV.
Mismari mengungkapkan, tujuh anggota LNA tewas akibat banjir tersebut. (Ant/Antara)