Tunisia Buru-buru Beri Bantuan ke Maroko Pasca Gempa Bumi Besar
- AP Photo/Mosaab Elshamy
VIVA – Tunisia telah memobilisasi tim pertahanan sipil yang terdiri dari 56 orang bersama dengan rumah sakit lapangan yang lengkap untuk mendukung upaya pemulihan Maroko setelah gempa bumi pada Jumat malam, 8 September 2023 waktu setempat.
Gempa bumi dahsyat itu telah meninggalkan jejak kehancuran, dengan lebih dari 2.000 korban jiwa sejauh ini terkonfirmasi.
Dikutip dari Morocco World News, sebuah video yang dibagikan secara online menunjukkan Menteri Dalam Negeri Tunisia Kamal Feki berbicara kepada tim yang berdedikasi sebelum keberangkatan mereka. Feki mengungkapkan solidaritas Tunisia terhadap Maroko.
Gempa di Maroko
- Morocco World News
“Di bawah kepemimpinan presiden, kami akan menuju ke negara persaudaraan Maroko, ke saudara-saudara terkasih kami yang mengalami bencana alam ini,” dikutip Minggu, 10 September 2023.
Lebih lanjut, tujuan dari misi ini adalah untuk memberikan bantuan medis segera dan bantuan kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi.
Gempa bumi yang melanda Maroko pada Jumat malam memiliki dampak yang sangat buruk. Kementerian Dalam Negeri negara tersebut telah melaporkan sedikitnya 2.012 dan 2.059 orang terluka. Dampak gempa dirasakan di berbagai wilayah, antara lain provinsi Al Haouz dan Marrakesh, serta provinsi Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.
Hotel Bintang 4 Ronaldo Tampung Korban Gempa
Gempa dasyat guncang Maroko.
Diberitakan sebelumnya, hotel berbintang milik Cristiano Ronaldo, menjadi salah satu tempat pengungsian.
"Hotel-hotelnya sama. Kami harus datang ke daerah baru di Marrakesh, di mana terdapat lebih banyak hotel mewah," kata Irene Seixas, seorang warga negara Spanyol, kepada saluran 24h.
“Sekarang kami berhasil mendapatkan hotel Cristiano Ronaldo, yang berada di pinggiran, untuk memberi kami kamar," tambahnya.
Dia menyatakan, banyak masyarakat yang tidur sepanjang malam di dekat hotel Ronaldo. Lalu pada pagi harinya, pihak hotel mengizinkan para korban untuk masuk.
"Kami berada di lobi dengan banyak orang dari berbagai negara, menunggu apakah kami bisa mendapatkan kamar, tapi kami semua tidur di jalanan," ucapnya.
