Mantan Kepolisian Inggris Ini Diciduk karena Kirim Pesan Rasis ke Anggota Kerajaan Inggris

Pasukan Kerajaan Inggris
Sumber :
  • Cameron Eden/Ministry of Defense via AP

London – Lima mantan petugas polisi London pada hari Kamis, 7 September 2023, mengaku saling mengirimkan pesan rasis ke Meghan, Duchess of Sussex, dan anggota keluarga kerajaan lainnya. 

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Kelima petugas tersebut, yang semuanya sudah pensiun, didakwa setelah dilakukan penyelidikan. Mereka diduga telah mengirim pesan antara Agustus 2018 dan September 2022, periode ketika mereka semua meninggalkan kepolisian. 

Dilansir dari The Sundaily, Jumat, 8 September 2023, tiga dari pesan tersebut menampilkan komentar rasis tentang Meghan, istri dari Pangeran Harry. Mereka menyinggung mengenai ibu Meghan, yang berkulit hitam dan ayahnya berkulit putih. 

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Polisi London, Inggris.

Photo :
  • Pixabay.

Salah satu pesan ini juga menyertakan foto mendiang Ratu Elizabeth dan suaminya Pangeran Philip, sementara pesan lainnya merujuk pada Pangeran William dan istrinya Kate, serta Rishi Sunak, perdana menteri kulit berwarna pertama di Inggris

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

Para mantan perwira tersebut, yang berusia 60-an tahun, mengaku bersalah karena mengirimkan pesan-pesan ofensif pada sidang di pengadilan Westminster di London. 

"Isi pesan rasis dan diskriminatif dari pesan-pesan ini benar-benar mengerikan dan mengingat para terdakwa pernah menjabat sebagai petugas polisi, kami menyadari bahwa kasus ini dapat semakin merusak kepercayaan terhadap kepolisian,” kata Komandan James Harman, yang mengepalai Departemen Anti-Korupsi dan Kepolisian Metropolitan. 

Pasukan London telah dilanda skandal dalam beberapa tahun terakhir, pada bulan Maret menyimpulkan bahwa mereka secara institusional bersifat rasis, misoginis, dan homofobik. 

Kelima pria tersebut pernah bekerja di berbagai departemen di kepolisian, semuanya juga pernah bertugas di Kelompok Perlindungan Diplomatik, yang pada tahun lalu telah menyaksikan satu mantan anggotanya dihukum karena pembunuhan dan pemerkosaan. 

Sementara satu lainnya lagi dipenjara karena melakukan 24 pemerkosaan dan pelanggaran seksual lainnya selama dua dekade.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya