Dalam Sehari Rusia Kehilangan 31 Artiler dan 610 Tentara Tewas
- themoscowtimes.com
Moskow – Rusia telah kehilangan 37 sistem artileri, 21 kendaraan personel lapis baja dan 610 tentara dalam satu hari. Hal itu disampaikan oleh militer Ukraina pada hari Kamis, 7 September 2023.
"Pasukan Moskow telah kehilangan 5.722 sistem artileri, 8.703 APV, dan 266.900 tentara sejak Kremlin melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022," kata Staf Umum Ukraina dalam sebuah postingan di media sosial.
Kedua belah pihak telah menderita kerugian alat berat dan korban jiwa dalam perang selama 18 bulan, dan artileri merupakan prioritas utama Ukraina dalam mendapatkan dukungan dari sekutu Baratnya.
Departemen Pertahanan AS mengumumkan bantuan baru untuk Ukraina pada hari Rabu, 6 September 2023, yang mencakup amunisi artileri dan sistem mortir tambahan, selama kunjungan mendadak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Kiev.
“Artileri dulunya, dan tampaknya akan tetap penting dalam peperangan darat,” ujar Paul van Hooft, seorang analis strategis di Pusat Studi Keamanan Den Haag.
Tidak ada pihak yang mempublikasikan total kerugian personel atau peralatannya. Pada hari Rabu, Rusia mengatakan telah menghancurkan 6.253 senjata artileri lapangan dan mortir Ukraina, dengan sekitar 660 pejuang tewas.
Namun, angka yang dilaporkan Rusia dan Ukraina tidak dapat diverifikasi secara independen.
Dalam laporan terpisah pada hari Kamis, Staf Umum Ukraina mengatakan pasukannya telah berhasil di selatan kota Robotyne, yang baru saja direbut kembali dan di sebelah barat desa Verbove di dekatnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, serangan balasan Ukraina terfokus pada permukiman di wilayah Zaporizhzhia yang dianeksasi Rusia, di selatan kota Orikhiv yang dikuasai Ukraina.
Kiev juga mengatakan pada akhir Agustus bahwa mereka telah merebut kembali kendali Robotyne dari Kremlin.
Lebih dari seminggu kemudian, seorang pejabat yang didukung Rusia di Zaporizhzhia mengatakan bahwa angkatan bersenjata Rusia telah secara taktis meninggalkan Robotyne.