Ngeri, Sekjen PBB Peringatkan Dunia di Ambang Krisis, Perang, dan Perpecahan

Sekjen PBB Antonio Guterres
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

Jakarta – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres memperingatkan bahwa dunia berada di ambang titik kritis. Hal itu disampaikan Guterres pada saat konferensi pers di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis, 7 September 2023. 

Wakil Menlu RI Ingatkan Potensi "Apartheid" jika Solusi Dua-Negara Tak Terwujud untuk Palestina-Israel

"Dunia kita sedang berada di ambang batas oleh serangkaian krisis, mulai dari keadaan darurat iklim yang memburuk dan meningkatnya perang dan konflik, hingga meningkatnya kemiskinan, meluasnya ketidaksetaraan, dan meningkatnya ketegangan geopolitik," kata Guterres. 

Dia juga menyebut bahwa perpecahan akan memporak-porandakan ekonomi dan keuangan di dunia.

PM Palestina Desak Internasional Tolak Hukum Israel yang Menentang Keberadaan UNRWA

Sekjen PBB, Antonio Guterres.

Photo :
  • AP Photo/Hadi Mizban.

Guterres juga mengimbau agar ASEAN berperan penting dalam membangun jembatan kebersamaan dan kesepahaman untuk menghindari konflik. 

Ketua Umum PBB: Masyumi Itu Inspirasi Terbesar Kami tetapi Era Sudah Jauh Sekali

"Terdapat risiko nyata akan terjadinya perpecahan, dari sebuah perpecahan besar dalam sistem ekonomi dan keuangan dunia, dengan perbedaan strategi dalam hal teknologi dan kecerdasan buatan, serta kerangka kerja keamanan yang saling bertentangan," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Guterres juga memuji slogan Bhineka Tunggal Ika, yang menurutnya dapat menjadi acuan bersama di masa depan. 

"Kesatuan dalam keberagaman bukan hanya moto nasional Indonesia. Ini adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kita semua. Kita membutuhkan kerja sama di bidang ini."

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

PBB: Warga Gaza Ingin Bekerja, Bukan Bergantung pada Bantuan Kemanusiaan

PBB mengatakan bahwa warga Gaza tidak ingin bergantung pada bantuan kemanusiaan, melainkan ingin bekerja sebagai bagian dari upaya rekonstruksi.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025