Rustem Umerov, Muslim Pertama Calon Menhan Ukraina dan Negosiator Ulung
- Sergei Kholodilin/BelTA Pool Photo via AP, File
Ukraina – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mencalonkan Rustem Umerov — anggota parlemen dari komunitas Muslim Tatar Krimea sebagai menteri pertahanan, menggantikan Oleksii Reznikov yang diberhentikan karena tersandung skandal korupsi pengadaan jatah makan serdadu dan perlengkapan militer Ukraina di tengah perang melawan Rusia.
Dilansir Guardian, Senin, 4 September 2023, Zelensky mengatakan bahwa Umerov diusulkan ke parlemen Ukraina untuk menggantikan Reznikov, memimpin Kementerian Pertahanan Ukraina dengan pendekatan baru.
"Saya percaya bahwa Kementerian (Pertahanan) memerlukan pendekatan baru dan format interaksi lainnya, baik dengan militer maupun di tengah masyarakat luas. Sekarang Rustem Umerov harus memimpin kementerian ini," kata Zelensky.
Jika parlemen Ukraina menyetujui penunjukkan tersebut, Rustem Umerov akan menjadi Muslim pertama yang menjabat Menteri Pertahanan Ukraina.
Rustem Umerov (41), merupakan seorang Muslim dari Komunitas Muslim Tatar Krime. Ia lahir di Soviet Uzbekistan, negara tempat keluarganya diasingkan di bawah pemerintahan Stalin, dan pindah kembali ke Krimea di Ukraina saat masih kecil ketika Tatar diizinkan kembali pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Umerov adalah politikus dari partai oposisi Holos, menjabat sebagai kepala Dana Milik Negara Ukraina sejak September 2022. Ia terlibat dalam pertukaran tawanan perang, tahanan politik, anak-anak dan warga sipil, serta evakuasi warga sipil dari wilayah pendudukan.
Umerov juga merupakan bagian dari delegasi Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia mengenai kesepakatan gandum yang didukung PBB.
Ia memulai bisnis telekomunikasi pada tahun 2004 dan merupakan seorang pengusaha sukses. Pada tahun 2019 ia terpilih menjadi anggota parlemen sebagai wakil partai Holos yang pro-Eropa.
Ia kerap mendapat pujian di Ukraina. Ini karena rekam jejaknya di Dana Properti Negara, yang mengawasi privatisasi aset negara dan tidak pernah terlibat dalam skandal korupsi sebelum ia menjabat.
“Dia bukan orang yang bermasalah,” kata salah satu sumber di Kiev. Ia juga diketahui memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan – mitra regional penting bagi Ukraina – dan dengan Arab Saudi.
Penunjukan Umerov merupakan sinyal yang jelas bahwa Kiev bertekad untuk mengusir Rusia dan pasukan pendudukannya dari Krimea, menurut sumber di kementerian pertahanan. Beberapa sekutu barat Ukraina, termasuk AS, secara pribadi merasa skeptis terhadap ambisi ini.
