Rusia Luncurkan Rudal Nuklir Putin 'Setan II', Ancamannya Bisa Bikin Ngeri AS

VIVA Militer: Rudal pertahanan udara S-400 Triumf militer Rusia hancur
Sumber :
  • gur.gov.ua

Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, beri ancaman baru dengan bermanuver melakukan uji coba rudal balistik antarbenua, pada Rabu, 30 Agustus 2023. Putin menyebut keberhasilan uji coba peluncuran ICBM "Sarmat" atau yang djuluki rudal "Setan II" diklaim mampu mengirim banyak hulu ledak nuklir hingga ke benua Amerika Serikat

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Menurut otoritas Rusia, dengan peluncuran uji coba rudal balistik ini akan buat lawannya berpikir dua kali untuk mengancam dan menyerang Moskow. 

Meski demikian, para pakar Barat menganalisa uji coba tersebut sebagai penghancuran senjata nuklir. Sebab, ancaman terhadap AS atau sekutunya dinilai sangat rendah. 

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

VIVA Militer: Kapal perang Sergei Kotov militer Rusia menembakkan rudal

Photo :
  • zawya.com

Mereka juga menduga motivasi sebenarnya Putin dengan uji coba balistik itu untuk mengalihkan perhatian masyarakat domestik dari kegagalan militer Rusia baru-baru ini. Salah satu seperti tenggelamnya kapal induk Rusia di Laut Hitam, Moskow.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pihaknya sudah melakukan uji tembak Sarmat dari peluncur silo di Kosmodrom Uji Negara Plesetsk, di wilayah Arkhangelsk, Rusia Utara menuju lokasi uji coba Kura di Semenanjung Kamchatka di Rusia timur. 

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, peluncuran tersebut merupakan yang terluas untuk sebuah rudal yang pertama kali diuji pada Desember 2017. Uji coba itu langsung dipuji Putin. 

Namun, Ini bukan pertama kalinya Putin menyombongkan potensi rudal tersebut.  Dia juga sempat menyebut Sarmat dalam pidatonya pada 2018. Saat itu, Putin membanggakan Sarmat sebagai salah satu persenjataan baru yang akan membuat pertahanan NATO sama sekali tidak berguna. 

Namun, para pejabat AS sepertinya masih meragukan omongan Putin. Mereka mencatat bahwa Moskow sudah beri tahu Washington sebelum uji coba pada Rabu. Koordinasi itu diwajibkan berdasarkan perjanjian internasional dengan mengatakan AS telah melacak peluncuran tersebut. 

“Pengujian semacam itu rutin dilakukan, dan hal ini tidak mengejutkan. Hal ini tidak dianggap sebagai ancaman bagi Amerika Serikat atau sekutunya,” kata juru bicara Pentagon, John Kirby. 

Mantan kepala operasi CIA di Rusia Steve Hall menyebut Putin terlibat dalam penghancuran senjata nuklir. Selain itu, kemungkinan terjadinya serangan terhadap AS sangat rendah. 

"Daripada menjadi ancaman langsung bagi Barat, peluncuran tersebut harus dilihat sebagai langkah tambahan dalam program ICBM Rusia," kata para analis. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya