Belum Seminggu di Penjara, Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dilarikan ke Rumah Sakit
Bangkok – Mantan perdana menteri Thailand yang dipenjara dan paling kontroversi, Thaksin Shinawatra, menderita kelelahan dan stres sejak pekan lalu. Hal itu disampaikan oleh putrinya, Paetongtarn Shinawatra.
Ketika kritik berkembang terkait Thaksin yang diduga menerima perlakuan khusus setelah dipindahkan dari penjara ke rumah sakit, Paetongtarn mengatakan kepada media bahwa kondisi Thaksin sangat tidak baik akibat dari infeksi Covid-19 yang dideritanya pada tahun 2020.
Dia menambahkan, kala itu Thaksin dirawat di unit perawatan intensif (ICU) selama sembilan hari dan dirawat di rumah sakit selama sebulan pada tahun 2020.
“Saya lebih mengkhawatirkan jantungnya. Dokter memantau segalanya, mulai dari riwayat kesehatannya hingga perawatan dan pembedahannya," katanya, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 30 Agustus 2023.
“Dia (Thaksin) untuk sementara akan tetap di RS Umum Polri. Tidak ada rencana untuk memindahkannya ke rumah sakit swasta karena tim medis di Rumah Sakit Umum Kepolisian bagus,” lanjutnya.
Paetongtarn menambahkan, ketika dia bertemu dengan ayahnya, pada hari Senin, 28 Agustus 2023, semangat Thaksin tetap kuat dan dia senang bertemu dengan anaknya.
Thaksin yang berusia 74 tahun kembali ke Thailand pada pekan lalu, setelah mengasingkan diri selama 15 tahun. Pada hari yang sama Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada mantan perdana menteri itu.
Dia dirawat di Rumah Sakit Umum Kepolisian karena masalah kesehatan beberapa jam setelah malam pertamanya di Penjara Bangkok. Thaksin mengeluhkan nyeri dada, tekanan darah tinggi, kadar oksigen darah rendah dan insomnia ketika ditahan di bangsal medis penjara.
Saat ditanya berapa lama Thaksin akan berada di RS Umum Polri, Paetongtarn mengaku sudah menanyakan hal tersebut kepada dokter hari ini namun tidak mendapat jawaban.
“Ada banyak faktor. Kalau darurat perlu karena bapak sudah lanjut usia,” ujarnya.
Sementara itu, Paetongarn mengatakan Thaksin akan memutuskan apakah akan meminta pengampunan kerajaan atau tidak untuk mengurangi masa penjara.
“Terserah dia untuk memutuskan kapan dan bagaimana melanjutkannya. Prosesnya (menyusun permohonan pengampunan) akan memakan waktu,” ujarnya.
Sebagai informasi, media lokal melaporkan bahwa sebuah kelompok anti-Thaksin telah mengajukan pengaduan ke Departemen Pemasyarakatan yang menentang upaya Thaksin untuk meminta pengampunan kerajaan. Mereka beralasan bahwa kasus-kasus korupsi tidak boleh diberi grasi karena kasus-kasus tersebut telah merusak tata kelola dan reputasi negara.