Seorang Guru di India Dikecam karena Suruh Muridnya Tampar Teman Sekelasnya yang Seorang Muslim

Guru di India Menyuruh Muridnya Menampar Seorang Murid yang Beragama Muslim
Sumber :
  • CNN

New Delhi – Polisi di India sedang menyelidiki seorang guru, setelah sebuah video menampilkan seorang guru menyuruh siswanya untuk menampar teman sekelas mereka yang beragama Islam. Video itu lantas memicu kemarahan luas di negara tersebut. 

Komitmen Cambridge English Dalam Tingkatkan Kualitas Bahasa Inggris Siswa dan Guru Sekolah di Indonesia

Video kejadian itu, yang terjadi di distrik Muzaffarnagar di negara bagian Uttar Pradesh utara, menunjukkan anak laki-laki tersebut dengan ketakutan berdiri di depan teman-teman sekelasnya ketika guru meminta siswa untuk memukulnya. 

Anak laki-laki itu menangis ketika teman-teman sekelasnya bergantian menamparnya, sementara gurunya terdengar menyuruh siswanya untuk melakukannya dengan benar.

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Bahas Bansos, Zonasi hingga Gaji Guru

India Sudah Sampai Bulan

Photo :
  • VIVA

Seorang pria juga terdengar tertawa ketika anak laki-laki itu meratapi dirinya sementara tamparan terus berlanjut. 

Keseruan di Perayaan Hari Guru

Inspektur polisi Muzaffarnagar, Satyanarayan Prajapat, mengatakan guru tersebut menyuruh siswanya untuk memukul anak laki-laki itu karena tidak mengingat tabel perkalian. Guru itu juga menyinggung agama anak tersebut, menurut Prajapat. 

“Guru perempuan menyatakan: ‘Jika ibu dari murid-murid Muhammad (orang yang menganut Islam) tidak memperhatikan pelajaran anak-anaknya, prestasi mereka akan hancur,” katanya, dikutip dari CNN Internasional, pada Selasa, 29 Agustus 2023. 

Polisi di distrik tersebut telah mendaftarkan kasus itu, dan penyelidikan sedang dilakukan. Namun, guru itu belum didakwa secara resmi. Pejabat distrik juga telah memerintahkan sekolah tersebut untuk ditutup. 

Sementara itu, ayah anak laki-laki itu mengatakan bahwa putranya merasa gelisah dan takut setelah kejadian, pada hari Kamis, 24 Agustus 2023. 

Dia mengatakan bahwa meskipun kondisi anak tersebut jauh lebih baik sekarang, namun dia kesulitan tidur dan merasa syok. Dia mengatakan kepada CNN bahwa putranya telah dimasukkan ke sekolah lain, dan bersekolah di hari pertamanya pada hari Senin, 28 Agustus 2023. 

Insiden ini telah menimbulkan kemarahan dan kekesalan yang meluas di India, negara demokrasi terbesar di dunia dengan populasi 1,4 miliar jiwa. Kebijakan nasionalis Hindu Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa telah memperdalam ketegangan komunal di negara tersebut, dan menciptakan suasana yang menurut kelompok hak asasi manusia, dan kritikus pemerintah merupakan suasana yang tidak baik.  

Politisi oposisi terkemuka Rahul Gandhi juga menuduh guru tersebut menaburkan racun diskriminasi ke dalam pikiran anak-anak yang tidak bersalah. “Mengubah tempat suci seperti sekolah menjadi pasar kebencian, tidak ada yang lebih buruk dari ini yang dapat dilakukan seorang guru untuk negara.” 

Gandhi juga menyalahkan BJP karena memicu intoleransi beragama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya